Havana88 – Jajaran Ditresnarkoba Polda Metro Jaya membongkar dua home industry narkoba selama dua pekan terakhir. Total ada 10 orang telah ditetapkan tersangka.
“Dalam kurun waktu dua minggu mengungkap 10 orang tersangka dari jenis narkoba sabu sampai dengan tembakau gorila atau sinte. Kita juga berhasil membongkar dua home industry tembakau sinte yang lintas provinsi Jakarta-Jabar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (17/9/2021).
Sejumlah barang bukti berhasil disita polisi. Di antaranya ribuan butir ekstasi hingga 9 kilogram tembakau sinte.
“5.652 butir ekstasi diamankan dari 2 TKP. Lalu ada tembakau sinte seberat 9,26 kg dan ada bubuk canabinoid 508 gram,” jelas Yusri.
Bongkar Peredaran Sabu Diselundupkan di Speaker
Yusri menyebut pada 2 September lalu pihaknya berhasil mengungkap 700 butir ekstasi dan sabu seberat 56,6 gram di daerah Matraman, Jakarta Timur. Dua orang tersangka inisial AH dan SH berhasil ditangkap polisi.
Keduanya mengaku barang bukti sabu itu nantinya akan dikirim ke daerah Sulawesi Selatan. Namun, sebagai kamuflase paket narkoba itu diselundupkan ke dalam speaker.
“Barang bukti 700 butir dan 56,6 gram sabu ke semua ini rencana akan dibawa ke Sulawesi Selatan. Ini ekstasi dan sabu dikamuflase ditaruh di speaker,” beber Yusri.
Para pelaku ini dijerat dengan Pasal 114 subsider 112 Juncto 132 UU 35 Tahun 2009 tentang narkoba. Kedua pelaku terancam hukuman minimal 5 tahun penjara.
5.052 Butir Ekstasi Diselundupkan di Kaleng Makanan Anjing
Sejumlah modus pengiriman narkoba dari luar negeri pun juga dibongkar polisi. Salah satunya lewat modus ribuan ekstasi yang diselundupkan di kaleng makanan anjing.
Kasus itu terungkap pada Selasa (14/9). Saat itu petugas mendapatkan informasi adanya pengiriman paket ekstasi dari Belgia ke sebuah gudang pengiriman di daerah Meruya, Jakarta Utara.
Usai melakukan penyamaran, pada Kamis (16/9) petugas mendapati paket mencurigakan ini dibawa oleh seorang ojek online kepada pria inisial BP. Petugas pun segera menggeledah paket tersebut.
“Kita amankan saat BP menerima kiriman paket tersebut dalam bentuk kaleng makanan binatang. Saat digeledah isinya ekstasi 5.056 butir ekstasi,” beber Yusri.
BP diketahui hanya seorang kurir. Dia mengaku mendapat arahan mengedarkan barang haram itu dari seorang napi inisial I dan napi warga negara Nigeria inisial P di dalam lapas di daerah Jawa Barat.
“Barang didalami dan arah ke napi inisial I dan kami koordinasi dengan Kemenkumham lapas diperiksa dan I dapat jatah 2.500 perbutir jadi sekitar Rp 10 juta dia kebagian. Dicek layer ke atas lagi sama-sama yang bersangkutan di napi tempat tersebut inisial P warga negara Nigeria,” ujar Yusri.
Bongkar 2 Home Industry Tembakau Sintetis-Gorila
Polisi pun turut membongkar dua home industry di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat. Pada 1 September lalu polisi menangkap seorang tersangka inisial P di lokasi dengan barang bukti 400 gram ekstasi.
Polisi kemudian melakukan penggeledahan di apartemen P di daerah Kemayoran. Hasilnya, petugas menemukan 4 Kg tembakau di lokasi.
Hasil pengembangan polisi turut menangkap AEP yang berstatus kurir seperti P. Petugas kemudian menggeledah apartemen pelaku di Basura, Jakarta Timur dan menemukan sejumlah barang bukti.
“Kami geledah di apartemen Basura Jaktim kami temukan canadinoid yakni bahan baku bibit untuk buat narkotika sintetis. Kami tarik lagi ke atas karena AEP kurir dan kami amankan seseorang inisial GBS ini adalah layer di atasnya dan ES kurir. Jadi ada 3 kurir dan 1 pengendali,” beber Yusri.
Penyelidikan pun terus berkembang. Hasilnya polisi membongkar satu home industri lainnya di daerah Bogor, Jawa Barat.
“Kami temukan dan kembangkan kami tarik terus ke atas di TKP keempat. Kami temukan DR dan NF di Cihampelas Bogor. Saat digeledah di situ buat pabrik sintetis home industri ada beberapa ditemukan di situ narkotika jenis sintetis dan bibitnya,” jelas Yusri.
“Di TKP selanjutnya di apartemen galeri di Bandung ditemukan ada 31 liter bahan narkotika untuk campuran pembuatan tembakau sintetis. Masih kami dalami karena salah satu tersangka kendalikan ini adalah napi di salah satu lapas di Jabar,” tambahnya.
