Havana88detik – Norwegia telah mulai memvaksinasi COVID-19 dengan vaksin Corona yang dibuat oleh Pfizer. Namun, tercatat 23 orang meninggal dunia. Pihak terkait pun tengah menjajaki kejadian ini.
Dilansir dari New York Post, Sabtu (16/1/2021), 13 dari 23 orang yang meninggal adalah pasien di panti jompo. Pejabat lokal mengatakan mereka meninggal karena efek samping vaksin.
“Reaksi umum terhadap vaksin termasuk demam dan mual, yang dapat mengakibatkan hasil yang fatal bagi beberapa pasien yang lemah,” kata kepala dokter Badan Obat Norwegia (NOMA) Sigurd Hortemo.
13 Pasien lanjut usia ini setidaknya berusia 80 tahun. Pemerintah Norwegia nampaknya tidak terlalu khawatir, namun mereka fokus untuk menyesuaikan pedoman bagi pasien untuk menerima vaksin Corona.
Pekan lalu, di Norwegia juga terjadi insiden dua orang lansia di panti jompo yang meninggal setelah disuntik vaksin Pfizer. Sebanyak 30 ribu orang telah disuntik vaksin Pfizer dan Moderna di Norwegia sejak Desember 2020 untuk melawan COVID-19.
“Vaksin ini memiliki risiko yang kecil kecuali pasien yang sangat lemah. Dokter yang divaksinasi harus berhati-hati. Yang sangat lemah bisa divaksinasi setelah dilakukan penilaian individu oleh dokter,” kata Steinar Madsen, Direktur Medis NOMA.
Mereka melaporkan 29 orang menderita efek samping, termasuk 13 orang meninggal. Efek sampingnya adalah alergi, demam tinggi dan nyeri di tempat suntikan.
Atas kejadian ini, Pfizer mengatakan telah menerima laporan tersebut. Mereka bekerja sama dengan NOMA untuk mengumpulkan semua informasi yang relevan.
“Semua laporan kematian akan dievaluasi untuk mengetahui apakah hal ini disebabkan oleh vaksin. Pemerintah Norwegia juga mempertimbangkan untuk menyesuaikan pedoman vaksinasi untuk memperhitungkan kesehatan pasien,” kata juru bicara Pfizer.
Sementara itu, Bloomberg melaporkan, di Amerika juga terdapat kasus dokter di Florida meninggal 16 hari setelah diberikan vaksin COVID-19 buatan Pfizer. Dokter mengalami trombositopenia yang mengurangi kemampuan tubuh untuk menghentikan pendarahan internal.
Pfizer juga sedang menyelidiki kasus tersebut dan mengatakan tidak ada bukti bahwa itu adalah hasil dari vaksinasi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) juga melakukan evaluasi.
“Jutaan orang telah divaksinasi terhadap Corona dan kami memantau dengan cermat apa yang terjadi pada penerima vaksin. Insiden serius, termasuk kematian yang tidak terkait vaksin, dapat terjadi pada tingkat umum dalam populasi,” kata Pfizer.