Havana88 – Forum Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Bantul (FPRB) menyebutkan ada 4 anak yang menjadi yatim piatu setelah orang tuanya meninggal karena terpapar virus Corona. Pemerintah Kabupaten Bantul mengaku belum memberikan bantuan kepada 4 anak tersebut.
“Untuk yang berstatus yatim piatu setelah orang tuanya meninggal terkena COVID-19 ada empat orang,” kata Ketua FPRB Kabupaten Bantul, Waljito, saat dihubungi wartawan, Rabu (28/7/2021).
Lebih detailnya, 4 anak tersebut terdiri dari 2 warga Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul dan 2 warga Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sewon.
“Ada yang kehilangan salah satu orang tuanya, dan satu lagi masih dalam proses pendataan,” ujarnya.
Pendataan tersebut, kata Waljito, bersifat wajib karena pihaknya tidak ingin mereka yang kehilangan orang tua atau anggota keluarganya tidak tersentuh bantuan. Apalagi saat ini masih dalam kerangka PPKM Level 4.
“Jadi pendataan ini untuk jaring pengaman dan nantinya akan diberikan kepada mereka. Intinya, kami ingin membantu meringankan beban mereka yang kehilangan orang tua dan dukungan keluarga akibat COVID-19,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Bantul Didik Warsito mengaku belum memiliki data terkait jumlah anak yang orang tuanya meninggal setelah terpapar COVID-19. Oleh karena itu, hingga saat ini belum ada bantuan dari pihaknya untuk 4 anak yatim piatu tersebut.
“Nanti kami akan konfirmasi melalui Dinas Desa dan Dinas Kesehatan untuk datanya. Karena selama ini kami belum punya datanya,” kata Didik.
Lebih lanjut, kata Didik, konsultasi akan dilakukan terkait pemberian bantuan kepada anak-anak yatim piatu akibat orang tuanya meninggal karena terpapar virus Corona.
“Begitu ada (data) akan kami konsultasikan dan masukkan dalam refocusing anggaran. Mungkin bisa berupa tidak hanya pendampingan, tapi juga trauma healing,” ujarnya.
