Havana88 – Laksamana Muda Muhammad Ali selaku Asisten Perencanaan (Asrena) Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) menuturkan bahwa saat ini TNI AL sudah mengirimkan 48 penyelam profesional untuk membantu proses evakuasi KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
Ali mengatakan, 48 penyelam itu kini berada di atas kapal Ying Xing Dao, satu dari tiga kapal yang dikirim China untuk membantu proses evakuasi Nanggala.
“Yong Xing Dao memang kapal selam penyelamat, dia membawa kapal selam mini kemudian membawa 48 penyelam,” kata Ali saat jumpa pers di RS TNI AL Mintohardjo, Jakarta, Selasa (4/5).
Meski begitu, selain 48 penyelam asal China, TNI AL juga telah menyiapkan sejumlah penyelam profesional asal Indonesia, termasuk dari unit Dislambair hingga Kopaska.
Sejumlah alutsista yang dikirim China untuk membantu proses evakuasi KRI Nanggala juga sudah dirincikan oleh Ali.
Pertama katanya, yaitu kapal Tansuo 2, Nantuo 195 dan Yong Xing Dao 863. Soal spesifikasinya, bagi Tansuo sendiri dikatakan Ali memang memiliki kemampuan penyelamatan ilmiah. Salvage sendiri memiliki arti yaitu kemampuan mengangkat benda dari bawah air.
Sedangkan kapal Nantuo-2 merupakan kapal tunda samudra yang mampu mengangkat barang-barang berat di laut.
Berbeda dengan kedua kapal tersebut, kapal selanjutnya yaitu merupakan kapal penyelamat yang dilengkapi dengan berbagai peralatan teknologi.
Ia mengatakan bahwa Kapal Yong Cing Dao dilengkapi dengan peralatan robotik, kemudian side scan sonnar serta multibeam echo sounder dengan peralatan medis untuk chamber tersebut sehingga jika terjadi kecelakaan penyelam dapat langsung memberikan chamber tersebut kepada penyelam.
Selain ketiga kapal China tersebut, pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan berupa kapal milik SKK Migas, yakni Timas. Kapal ini sering dipergunakan untuk mengangkut serta memasang pipa bawah air.
