Havana88 – Penyebaran rekaman CCTV dugaan penganiayaan anak oleh mantan pengasuh Nindy Ayunda dan Askara Parasady masih menjadi polemik. Rupanya Askara Harsono keberatan dengan beredarnya rekaman video tersebut.
Kemudian melalui surat keterangan Askara yang dibacakan kuasa hukumnya, Fachmi Bachmid, Askara menyebut ada unsur eksploitasi terhadap anak keduanya.
“Saya sangat keberatan jika kejadian ini disebarluaskan melalui media elektronik dan berita online. Sehingga patut diduga bahwa perbuatan menyebarkan video anak saya ini merupakan bentuk eksploitasi terhadap anak saya yang masih di bawah umur,” kata Fachmi mengutip surat Askara saat ditemui di kawasan Condet, Jakarta Timur, Kamis. Minggu 27 Juni 2021.
Askara juga mengatakan bahwa penyebarannya bisa mengganggu tumbuh kembang anaknya. Bahkan mengutip pasal hukum anak, ia menyebut peredaran itu melanggar UU Perlindungan Anak dan ITE.
“Jadi dengan menyebarkan video tersebut sangat merugikan tumbuh kembang anak saya yang akan mengganggu tumbuh kembang anak saya. Sehingga patut diduga adanya tindak pidana melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun Tahun 2014 tentang Perubahan Undang-Undang Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak atau Tindak Pidana ITE,” jelasnya.
Askara juga meminta agar tidak ada pihak yang membawa sosok mantan pengasuhnya, Lia ke ranah hukum atau bahkan Komnas Anak. Askara mengatakan Lia adalah bawahan yang telah melayani keluarganya selama bertahun-tahun.
“Yang saya tekankan, bagi siapa saja yang berperkara atau mempermasalahkan pekerja saya, yang telah setia mengabdi kepada keluarga kami selama bertahun-tahun, tidak perlu memperpanjang masalah ini ke tanah hukum dan Komnas Anak,” jelasnya.
Menurut Askara, kejadian itu sudah lewat dan basi, dan pihaknya sudah memaafkan kesalahan Lia, jadi tidak perlu diperpanjang lagi.
“Peristiwa yang telah berlalu cukup diselesaikan secara musyawarah dan maafkan dari lubuk hati yang terdalam atas kesalahan-kesalahan tersebut. Mari kita berpikir lebih cerdas dan lebih maju, maka pernyataan ini saya buat yang sebenarnya benar dan berani mengambil sumpah kebenaran,” dia menambahkan.
Dibuat di Jakarta pada 26 Juni yang dibuat pernyataan oleh ayah dari A Dinara Parasady Harsono, Askara Parasady Harsono, tutupnya.