Havaana88detik – Persebaya Surabaya meminta PSSI bertindak terkait nasib klub tersebut dalam kelanjutan kompetisi Liga 1 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Sekretaris Tim Persebaya Ram Surahman mengatakan belum jelasnya status kompetisi Liga 1 tersebut menimbulkan beberapa pertanyaan lanjutan. Apalagi terkait regulasi terkait aturan kontrak pemain.
“Jadi menurut saya bukan hanya Persebaya, tapi semua klub yang memiliki kesepakatan kerja antara pemain dan ofisial yang habis masa berlakunya pada 31 Desember otomatis tidak berlaku. Kecuali ada perpanjangan pembicaraan dan sebagainya,” kata Ram kepada CNNIndonesia.com. , Senin (4/2).
Padahal, lanjut Ram, bubarnya tim seperti Persebaya itu merupakan hal yang wajar jika sebagian besar kontrak pemain selesai pada 31 Desember dan otomatis kesepakatan tidak berlaku.
Saat ini yang dialami Persebaya adalah tidak bisa mengambil tindakan lebih lanjut, karena terkait status kompetisi Liga 1 2020 yang rencananya akan dilanjutkan, PSSI dan LIB belum dicabut.
Padahal, menurut Ram, ada beberapa pertanyaan yang belum bisa dijawab terkait status lanjutan kompetisi yang dibuat PSSI. Secara khusus, regulasi kontrak pemain dan status pemain dengan klub.
“Apakah [peraturan] tetap sama atau [pemain] bisa pindah karena pada bulan September ada peraturan untuk kelanjutan kompetisi di bulan Oktober yang menyatakan tidak ada transfer sesama klub di Liga 1. Karena itu, ini juga merupakan masalah yang tidak bisa dijawab. Di sisi lain, legalitas sudah tidak ada lagi dan di sisi lain, kepastian kelanjutan kompetisi atau tidak masih belum terjawab. Jadi maaf untuk para pemain dan klub juga, ”kata Ram.
Atas dasar itu, Persebaya tak mau ngotot melanjutkan persaingan. Pasalnya, pihak klub sudah habis-habisan, baik dari segi pendanaan maupun tenaga selama beberapa bulan terakhir untuk sesuatu yang dirasa belum jelas, yakni kelanjutan Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19.
“Sekarang lebih baik membuka lembaran baru pada 2021, putuskan kami memulai kompetisi baru. Jauh lebih adil, lebih baik tidak menghabiskan energi, klub bisa berkonsolidasi untuk melihat kompetisi baru, pemain juga bisa mempersiapkan,” ujarnya.
Menurut Ram, kunci untuk bisa memperbaiki kondisi klub saat ini adalah ketegasan PSSI dalam mengambil keputusan terkait persaingan. Pasalnya, selama PSSI menggantungkan nasib kompetisi, nasib pemain dan klub kian tidak jelas.
“PSSI bisa mengukur seperti apa kondisinya di masa depan. Melanjutkan kompetisi itu ideal, tapi kemampuannya untuk terus sampai sejauh mana. Ini terlalu memaksakan, padahal kondisi ini harus dijadikan parameter. Sinyal apa ke depan, agar tidak memaksakan dan mencari cara lain, ”jelas Ram.