Havana88detik – PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, pemilik klub sepak bola Bali United, sempat angkat bicara soal Kaesang Pangarep sebagai pemegang saham perseroan. Emiten berkode saham BOLA itu menegaskan Kaesang tidak masuk dalam daftar pemegang saham.
“Berdasarkan Daftar Pemegang Saham tanggal 26 Februari 2021 dan 1 Maret 2021, tidak ada pemegang saham BOLA atas nama Kaesang Pangarep,” kata Sekretaris Korporat Bali Bintang Sejahtera Yohanes Ade Bunian Moniaga dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/3 / 2021).
Perseroan juga menegaskan isu Kaesang sebagai pemegang saham BOLA tidak mempengaruhi kelangsungan operasional perseroan dan mempengaruhi harga saham BOLA.
“Tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang bersifat material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perusahaan,” tulis Yohanes.
Sebelumnya ramai diperbincangkan di media sosial Twitter, putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, menjadi pemilik saham BOLA. Awalnya, pada 21 Februari, Kaesang melakukan polling kecil-kecilan lewat akun Twitter miliknya.
Pilihannya adalah antara bermain sepak bola atau membeli tim sepak bola. Dalam pemungutan suara, sebanyak 74,5 persen netizen dari 9.469 pemilih meminta Kaesang membeli tim sepak bola.
“Apakah bagus bermain sepak bola atau membeli tim sepak bola dan terus memberi tahu orang-orang yang pandai bermain sepak bola?” kata Kaesang.
Beberapa hari setelah polling, Kaesang tiba-tiba mendatangi kantor Bali United dan bertemu bos klub sepak bola asal Pulau Dewata, Pieter Tanuri. Namun, tidak ada penjelasan apa yang dibicarakan Kaesang dengan Pieter Tanuri.
Yang jelas, hal tersebut diketahui setelah dirinya mengunggah foto bersama Pieter Tanuri. Akun Twitter Bali United juga mengunggah foto saat pertemuan Kaesang dan Pieter Tanuri.
Segera Kaesang men-tweet lagi bahwa dia akan membeli tim sepak bola. Namun, tidak dijelaskan tim sepak bola mana yang akan membeli saham tersebut.
“Saya akan mengikuti perintah netizen untuk membeli tim sepak bola,” kata Kaesang.
Hingga saat ini, saham BOLA sendiri terpantau berada di zona merah. Lemah 10 poin atau 3,23% ke level Rp 300 per saham. Sehari sebelumnya, saham BOLA diparkir di harga Rp 310 per saham.