Havana88detik – Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, dilanda banjir pada 4 Desember lalu yang menewaskan sejumlah pengungsi dari sejumlah desa. Rata-rata, warga terdampak dilaporkan telah mengungsi sendiri dan aset mereka yang bisa disimpan ke rumah kerabat dan bangunan yang bisa digunakan seperti menasah.
Mereka yang masih mengungsi adalah warga desa di dataran rendah. Hingga Kamis (17/12/2020), tersisa 3 kecamatan dengan 5 titik pengungsian diisi oleh 5 Kepala Keluarga (KK) atau 55 orang.
Dari 24 kecamatan, 94 lokasi terdampak banjir dengan total 3.171 KK atau 17.632 korban jiwa. Ketinggian air bervariasi dari 50 hingga 200 sentimeter di setiap tempat.
Terisolasi 3 desa akibat putusnya jembatan desa Bukit Makarti, Kabupaten Tanah, kata laporan Staf Pusat Data dan Informasi BPBA, Haslinda Juwita, Jumat (18/12/2020).
Dalam laporan yang sama disebutkan bahwa 239 rumah rusak berat. Kerusakan juga berdampak pada 33 unit jalan dan jembatan serta 20 unit tanggul. Selain material bangunan, banjir juga menggenangi 2.219 hektar sawah, 8.340 hektar tambak dan tambak, 408 hektar kebun, bahkan sebanyak 101 ekor sapi sakit mati, 155 kambing sakit dan mati, termasuk 988 unggas. mengalami hal yang sama.
“Sebagian besar air telah surut dan kondisinya mulai normal kembali,” pungkas Haslinda dalam keterangannya terkait kondisi banjir terkini.
