Havana88detik – Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang berupaya agar unicorn Indonesia melantai di bursa. Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengungkapkan rayuan ini dilakukan agar investor mau berinvestasi di pasar saham. Inarno mengatakan BEI sedang mengincar unicorn untuk tindakan listing.
“Kami sudah berdiskusi dengan unicorn (Gojek, Traveloka, dan Tokopedia) untuk mencatatkan saham. Kami sudah beberapa kali bertemu dan membahas apa yang bisa kami bantu untuk listing di BEI,” ujarnya dalam diskusi virtual, Selasa (2/3/2021).
Menurut Inarno, BEI saat ini memiliki fasilitas bagi para pelaku usaha kecil, menengah, dan perusahaan. Dia menyebutkan langkah tersebut agar perusahaan yang fokus pada teknologi tertarik untuk listing di bursa.
Sebelumnya, BEI menyebutkan ada unicorn yang sedang dibahas. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, pada dasarnya unicorn fokus pada tiga hal sebelum menjual sahamnya ke publik. Pertama, katanya, adalah masalah aset.
“Selama ini aturan yang ada di BEI adalah yang diperhitungkan sebagai aset bersih berwujud. Sekarang unicorn ini lebih mementingkan intangible asset. Nanti kita siapkan agar unsur lain bisa dimasukkan, seperti dari segi pendapatan dan kapitalisasi pasar. Regulasi sedang dalam proses, “kata Nyoman. .
Kedua, imbuhnya, mereka meminta perhatian pada subsektor tersebut. Alasannya agar bisa bersaing dengan perusahaan sejenis.
“Untuk ini kita sudah buat Klasifikasi Industri BEI. Nanti unicorn yang masuk bursa ini akan masuk ke sektor teknologi,” ucapnya.
Ketiga dan terakhir, para pendiri unicorn ini meminta hak khusus berupa dual class share, yaitu kelas saham yang berbeda dengan investor publik. Tujuannya agar saham yang berbeda tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi saat mengambil keputusan. “Ini akan kami tindaklanjuti, dan kami juga sudah melakukan perbandingan dengan bursa lain di Asia,” jelasnya.
