Havana88- Walikota Medan mengunjungi Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Jakarta, Kamis (30/9/2021).
Saat Kunjungan Kerja, Bobby langsung disambut Dirjen Ir Jarot Widyoko. Di Dirjen Sumber Daya Alam, Bobby memaparkan banyak program terkait penanggulangan banjir di Kota Medan.
Bobby menjelaskan, ada kekurangan dana untuk pembebasan lahan di sekitar sungai yang mengalir di Kota Medan untuk normalisasi. Tak sedikit, kekurangan dana mencapai Rp. 25 miliar. Dan Dirjen Sumber Daya Alam menyambutnya dengan meminta persetujuan menteri.
“Tanah di sekitar sungai perlu dibebaskan. Selain dana yang kita cari dari Kementerian, Pemkab Deliserdang dan Pemprov juga harus membantu,” kata Bobby terkait hasil rapat dengan Dirjen Sumber Daya Alam, Jumat (1/10/2021).
Tim Pemkot Medan, kata Bobby, akan melakukan proses sosialisasi dan pengukuran lahan di sekitar Sungai Bedera serta mediasi kepada masyarakat. Sehingga target persiapan 2021 bisa selesai dan proses ganti rugi lahan bisa segera dilakukan pada 2022.
Diketahui, untuk menormalkan sungai, khususnya Sungai Bedera, dibutuhkan dana yang besar. Normalisasi sungai menjadi program utama yang diyakini mampu mencegah banjir di Medan.
Untuk itu, Dirjen Sumber Daya Alam telah memastikan akan menyediakan dana sebesar Rp. 45 miliar. Dan Pemkot Medan akan mengalokasikan jumlah yang sama untuk pembebasan lahan.
“Untuk penanganan Sungai Baderah sudah dialokasikan dana pembangunan sebesar Rp45 pada tahun 2022. Dan dana pembebasan lahan sebesar Rp45 miliar sudah kami siapkan,” lanjut menantu Presiden Jokowi itu.
Kemudian kabar gembira bagi warga Medan Utara juga dibawa oleh Bobby Nasution. Itu karena Dirjen Sumber Daya Alam siap membantu membangun tanggul atau dinding penahan tanah untuk pompa dan kolam retensi, termasuk pembebasan lahan. Ini semua demi menghadapi banjir rob yang selama ini menjadi momok bagi warga di sekitar Belawan.
“Untuk mengatasi rob di Belawan, kami akan atur DED sampai akhir tahun ini. Pemko Medan bertugas merencanakan sistem drainase dari gedung hingga kolam retensinya. Nanti kita akan kerjasama dengan USU untuk kajiannya,” kata Bobby lagi yang didampingi Kepala Bappeda Benny Iskandar.
Kementerian PUPR juga menyambut baik usulan Pemerintah Kota Medan untuk penanganan dan pengerukan Danau Siombak sehingga berfungsi sebagai kolam retensi untuk mengurangi beban Sungai Belawan dan banjir di Marelan.
Bobby mengatakan Kementerian PUPR akan menyiapkan dokumen perencanaan untuk 2022 dan melanjutkan penanganan kegiatan pada 2022 dan 2023.
Untuk masalah banjir yang melibatkan Kali Deli, Bobby juga menjelaskan akan memperbaiki pintu air kanal di Medan Johor pada 2022.
“Jadi, sebelum ada pembebasan lahan di kawasan Sungai Deli, kami akan memperbaiki pintu air di Terusan Medan Johor. Kalau bisa, kami juga minta dibangunkan kolam retensi di dekat pintu air yang merupakan tanah Direktur Utama. Jenderal Sumber Daya Alam. Rekayasa juga bisa kita jajaki dengan membangun pintu air di pertemuan kanal dengan Sungai Percut sehingga kanal bisa berfungsi sebagai long storage dan mengurangi beban banjir Sungai Deli,” kata Alumni tersebut. Magister IPB Bogor.