Havana88 – Kantor cabang (kacab) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI yang berjumlah 96 kacab di seluruh Indonesia tahun ini direncanakan untuk ditutup. Hal itu dilakukan seiring dengan kecepatan transaksi digital yang dilakukan nasabah.
“Hampir 80 persen volume transaksi sudah dilakukan secara digital, sehingga hanya segelintir orang yang masih berinteraksi secara langsung. Hal ini masih ada karena beberapa alasan mereka mungkin lebih suka data ke cabang, tapi perlahan kita akan beralih ke transaksi digital,” ucap Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir, Senin (10/5).
Ronny menjelaskan, transaksi yang dilayani oleh teller di kantor cabang mengalami penurunan. Seorang teller yang biasanya melakukan 150-200 transaksi kini turun hampir 60 persen.
“Dengan berkurangnya transaksi, kami telah mengurangi jumlah teller yang telah dialihkan ke mesin. Begitu juga dengan aktivitas customer service, biasanya customer service rata-rata customer service sekitar 50, sekarang sudah berkurang,” kata Ronny.
Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Operasional BNI YB Hariantono mengungkapkan pihaknya beroperasi secara dual mode. Di satu sisi, layanan digital sedang ditingkatkan, tetapi layanan non-digital tetap berjalan.
“Khusus untuk layanan digital kita cermati tiap segmennya. Untuk segmen consumer fokus kami adalah layanan mobile banking. Kanal kita banyak, masih ada channel ATM, internet banking, EDC, agen perbankan, tapi untuk konsumen wiraswasta, layanan akan fokus pada mobile banking, ”kata Hariantono.
Sedangkan untuk segmen korporasi, perseroan akan mengembangkan BNI Direct yaitu cash management bagi perusahaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembayaran pajak, bank garansi, dan lain sebagainya.
Meski begitu, kata dia, khusus di daerah, kantor cabang tetap dibutuhkan untuk melayani nasabah.
Ia juga menjelaskan, jika bisa ke daerah-daerah tertentu yang literasi digitalnya tidak terlalu tinggi, mereka tetap punya preferensi untuk bertransaksi di cabang. Jadi mungkin untuk kota yang tidak terlalu perkotaan mungkin perlu pelayanan di cabang lebih banyak.
