Havana88 – Otoritas Brunei Darussalam memperketat pembatasan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) setelah mencatat kasus pertama penularan lokal dalam lebih dari setahun di wilayahnya.
Seperti dilansir AFP, Senin (9/8/2021), Kementerian Kesehatan Brunei melaporkan tujuh kasus penularan lokal, atau kasus Corona yang menular di masyarakat, terdeteksi pada Sabtu (7/8) waktu setempat.
Ketujuh kasus tersebut merupakan kasus penularan lokal pertama yang tercatat di Brunei sejak Mei 2020.
Situasi ini mendorong pemerintah Brunei untuk menutup semua tempat ibadah dan menunda kegiatan sosial selama dua minggu ke depan.
Acara massal juga dibatasi untuk kelompok yang masing-masing hanya terdiri dari 30 orang. Kegiatan belajar mengajar di sekolah lokal telah bergeser ke online.
Kemudian restoran dilarang menyajikan dine-in untuk sementara waktu.
Diketahui sebagian besar wilayah Brunei bebas dari Corona selama berbulan-bulan. Sejauh ini hanya tiga kematian yang tercatat di negara itu sejak awal pandemi.
Lebih dari separuh dari total 347 kasus Corona di Brunei merupakan kasus impor atau kasus Corona yang penularannya terjadi di luar negeri. Otoritas Brunei memperketat pengawasan perbatasan dan mengkarantina orang yang datang dari luar negeri sebagai langkah pengendalian penyebaran virus Corona.
Dari tujuh kasus penularan lokal yang baru terdeteksi, sekitar lima di antaranya terkait dengan pusat pemantauan virus yang dikelola pemerintah.
“Cluster ini diyakini terpapar salah satu kasus impor di Brunei,” kata Kementerian Kesehatan Brunei dalam sebuah pernyataan.
Sumber penularan untuk dua kasus penularan lokal lainnya tidak dapat diidentifikasi oleh pihak berwenang Brunei.
Pada Sabtu (7/8) waktu setempat, pihak berwenang Brunei juga melaporkan kasus impor yang melibatkan seorang pria yang baru saja tiba dari Timur Tengah melalui Malaysia pada 30 Juli. Pria yang tidak disebutkan kewarganegaraannya itu dilaporkan mengalami gejala awal Corona. Selasa (4/8) waktu setempat.
Selama pandemi yang merajalela, Brunei terhindar dari wabah Corona serius yang membanjiri sistem perawatan kesehatan di sebagian besar negara Asia Tenggara. Negara yang hanya berbatasan darat dengan Malaysia itu kini mencatat total hampir 1,25 kasus Corona dengan lebih dari 10.000 kematian.
Brunei juga diketahui terus meningkatkan tingkat vaksinasi Corona di wilayahnya, dengan hampir 32 persen dari total 450.000 penduduknya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.