Havana88 – PT Pertamina (Persero) saat ini masih mengecek hasil investigasi lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama memastikan insiden tersebut terjadi karena kebocoran tangki. Meski demikian, beliau mengaku belum mengetahui penyebab terjadinya kebocoran tersebut.
“Yang pasti tangki bocor,” ungkap Ahok pada wartawan pada Jumat (2/4). Beliau juga menginfokan pihak kepolisan ikut membantu melakukan investigasi atas kecelakaan tersebut.
Pakar Menilai Akibat Petir
Berbeda dengan pernyataan Ahok, Kepala Pusat Penelitian Petir (Lightining Research Center/LRC) Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung Profesor Reynaldo Zoro menyebutkan petir berkemungkinan menjadi penyebab terbakarnya tangki Kilang Balongan.
Ia beragumen, petir tropis memiliki daya listrik lebih besar dibandingkan dengan petir subtropis. Menurutnya petir tropis memiliki sambaran tinggi dengan amplitudo yang besar.
Terlebih lagi gelombang petir tropis sangat curam. Akibatnya, impulse force-nya mampu menghancurkan sekitar lantaran muatan arus petir jauh lebih besar.
Ia kemudian membela tangki – tangki Pertamina, “(sudah) memenuhi standar pengamanan,” ujarnya di Jakarta, Jumat (2/4). Petir yang sangat kuat itulah yang membuat tangki berlubang.
Dua Titik Api Kembali Menyala
Kebakaran Kilang Balongan terjadi pada Senin 29 Maret lalu baru bisa dipadamkan pada Rabu 31 Maret. Namun menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat ada dua titik api yang kembali menyala.
Kedua titik tersebut adalah tangki T 301 F dan T T301 G. Pada Kamis 1 April, tangki T 301 F berhasil dipadamkan pada sore hari. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jabar Hadi Rahmat pada Kamis pukul 20.30 lalu.
Api Masih Diupayakan Padam
Tangki yang sempat meledak dan sudah dipadamkan pada Rabu 31 Maret lalu kembali mengeluarkan api. Petugas setempat masih berupaya memadamkan titik nyala api tersebut.
Akibat insiden kebakaran Kilang Balongan ini 30 orang mengalami luka ringan. Sementara enam orang lainnya mengalami luka berat. Sekitar 932 warga sekitar harus diungsikan.