Havana88 – Pada Mei mendatang PT Amarta Karya (Persero) atau AMKA dan PSO proyek Bukit Algoritma Sukabumi, Jawa Barat atau dijuluki proyek Silicon Valley Indonesia akan mulai digarap.
Nikolas Agung selaku Direktur Utama AMKA mengungkapkan kepada wartawan di Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (18/4), bahwa proses ground breaking atau peresmian akan dimulai antara awal Mei 2021 hingga pertengahan Mei 2021. Lalu setelah itu pembangunan akan mulai digiatkan.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa investasi sebanyak 1 miliar euro atau setara Rp18 triliun akan dijadikan modal pembangunan selama tahap pertama atau selama tiga tahun pertama, yaitu pada 2021-2023.
Meskipun AMKA sudah berdiri selama 59 tahun sejak 1962, Nikolas mengaku bahwa Bukit Algoritma adalah proyek mega pertama yang dipegang oleh perusahaan.
Nikolas juga menjelaskan tiga tahun pertama akan fokus meneruskan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) seksi dua ruas Cigombong-Cibadak. Ia mengatakan, perkiraan akan selesai pada bulan Agustus tahun ini.
Setelah itu akan dibangun sepanjang 10 km tol dari salah satu pintu Tol Cibadak menuju kawasan Bukit Algoritma. Lalu juga akan dibangun akses jalan penunjang kawasan yang diperkirakan sepanjang 30 km.
Kemudian juga akan dibangun fasilitas penunjangnya seperti air, listrik, dan gedung-gedung yang sudah masuk ke dalam perencanaan, antara lain gedung riset nanoteknologi, bio-teknologi, dan lainnya. Dia juga mengatakan bahwa akan dilakukan adopsi teknologi dari Jepang untuk memastikan infrastruktur yang dibangun akan kuat dari terpaan bencana alam seperti gempa.
Diperkirakan akan dibangun proyek mega senilai Rp18 triliun di daerah Cikadang dan Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Lahan yang sudah disiapkan untuk proyek seluas 888 hektar dan juga merupakan proyek swasta, sehingga tidak akan menggunakan anggaran APBN.
Budiman Sudjatmiko selaku ketua pelaksana PT Kiniku Bintang Raya menyatakan bahwa proyek akan digarap dalam tiga tahapan dengan target selesai dalam 11 tahun.
Ia juga mengatakan saat ini sudah terdapat tiga universitas dalam negeri yang telah menyetujui pembangunan pusat riset di Bukit Algoritma, yaitu ITB, IPB, dan UNPAD. Masing-masing menerima hibah seluas 25 hektar lahan.
