Havana88 – Sri Arwita tidak bisa menahan kesedihannya ketika melihat siaran langsung di YouTube ketika Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia tidak mengirim jemaah haji lagi tahun ini.
“Ya, Allah. Batalkan lagi,” katanya saat melihat Yaqut mengumumkan pembatalan haji tahun ini.
Kesedihan dan kekecewaan Wita memang beralasan. Calon jemaah haji asal Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara ini harus menelan pil pahit untuk kedua kalinya karena tidak bisa menunaikan ibadah haji ke tanah suci tahun ini.
Tahun lalu, ia dan suaminya, Ahmad, juga urung berangkat karena pemerintah tidak mengirimkan jemaah haji akibat pandemi Covid-19.
Keduanya seharusnya menjadi bagian dari rombongan jemaah yang diberangkatkan oleh pemerintah pada musim haji 1441 Hijriah/2020. Dia mengatakan kepada saya bahwa dia telah menunggu selama delapan tahun untuk pergi berziarah ke tanah suci.
Ia menuturkan bahwa ia sudah menunggu dengan total selama 10 tahun karena tahun ini tidak ikut, karena dua tahun terakhir dirinya tidak ikut.
Wita mengaku sedih dan sangat kecewa dengan keputusan pemerintah saat ini. Ia mengaku optimis bisa berangkat haji tahun ini. Berbagai persiapan telah ia lakukan.
Persiapan perlengkapan, pembayaran biaya haji, akomodasi, hingga pemberian dua dosis vaksin virus corona sebagai upaya berangkat ke tanah suci.
“Usianya belum tahu. Ditunda setahun, tahun ini kita berharap berangkat, eh ditunda lagi, ditunda lagi. Katanya Covid, terserah. Apa lagi. Ya akhirnya kecewa dan sedih. ,” kata Wita.
Wita sendiri mengaku siap berangkat ke tanah suci tahun ini meski ada pandemi. Ia mengaku telah berserah diri dan menyerahkan diri kepada Allah SWT untuk menjalani rukun Islam yang kelima.
Apalagi, pemerintah telah melakukan vaksin bagi calon jemaah haji, sehingga meningkatkan kepercayaan diri untuk berangkat ke tanah suci.
“Ya, saya siap. Jika kami pergi, kami menyerah begitu saja. Dan kami sudah divaksinasi juga, dengan harapan kami sudah divaksinasi, pergi. Saya tidak mau,” katanya.
Selain itu, Wita mengatakan, Kemenag setempat belum memberikan informasi terkait pembatalan keberangkatan haji tersebut. Ia mengaku hanya tahu dari televisi.
Ia juga masih berharap pemerintah bisa mengupayakan agar jemaah haji Indonesia bisa berangkat ke tanah suci tahun depan. Ia mengaku tidak akan menarik kembali biaya haji yang telah dibayarkan, dengan harapan pada 2022 ia sudah bisa berangkat ke Arab Saudi.
“Mudah-mudahan haji yang akan datang tidak gagal lagi. Sayang di belakang kita banyak harapan. Antrian di belakang kita sangat berharap. Ini akan tertunda sehingga tertunda,” katanya.