Calon presiden atau presiden PDI Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo, menyemarakkan Surabaya dengan mengunjungi sejumlah lokasi di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Calon presiden Ganjar menghadiri acara konsolidasi ratusan kader PDIP di sebuah hotel di kawasan Surabaya Selatan. Selanjutnya berpindah ke Pos Pandegiling, kemudian Balai Pemuda, rumah kelahiran Bung Karno di Peneleh, dan terakhir rumah HOS Cokroaminoto.
Dalam kesempatan itu, Ganjar yang juga Gubernur Jawa Tengah mengungkapkan kriteria wajib calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya pada pemilihan presiden atau pilpres 2024.
“Cawapres saya harus punya visi yang sama dengan saya,” kata Ganjar di salah satu hotel di Surabaya Selatan, Sabtu (6/5/2023).
Terkait pemilihan tokoh cawapres, Ganjar mengatakan, partai pendukungnya saat ini sedang dikomunikasikan.
“Sosok cawapres sedang dibicarakan partai dan antarpartai,” ujarnya.
Sementara itu, Ganjar mengaku terharu saat menginjakkan kaki di rumah kelahiran Bung Karno. Rumah sederhana namun memiliki nilai sejarah perjuangan bangsa yang tinggi.
“Seperti kata Bung Karno, mari kita warisi apinya, bukan abunya. Kita harus wariskan api perjuangan Bung Karno untuk meneruskan kebaikan, terus mempersembahkan karya kemasyarakatan yang konsisten dan ikhlas yang dapat membantu seluruh rakyat Indonesia,” kata Ganjar.
Selain sebagai tempat kelahiran, lanjutnya, Surabaya juga menjadi tempat ditempanya Bung Karno sebagai aktivis dan pemikir. Saat itu, ayah Soekarno menyekolahkan anaknya di Surabaya dan kos di rumah Ketua Sarekat Islam Haji Oemar Said Tjokroaminoto, di kawasan Peneleh.
“Surabaya dan Jawa Timur adalah daerah yang erat kaitannya dengan perjalanan hidup Bung Karno. Ia lahir di Surabaya, bersekolah dari kecil hingga remaja di Surabaya, berdinamika dengan banyak tokoh pergerakan selama masa kostnya di rumah HOS Tjokroaminoto juga di Surabaya , beliau meninggal dunia dan dimakamkan di Blitar Jadi Jawa Timur punya tempat khusus,” kata Ganjar.
Menerima Hadiah dari Pemimpin Komunitas
Dalam kunjungan tersebut, Ganjar juga menerima kendil dari sejumlah tokoh masyarakat dan pegiat budaya. Kendil tersebut berisi air dari Sumur Jobong. Sumur ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan diperkirakan berumur 600 tahun.
“Serah terima kendil juga sebagai simbol penguatan semangat kebangsaan Indonesia,” kata Kuncarsono Prasetyo, pegiat budaya dari Komunitas Sejarah Begandring Soerabaia.
Sumur Jobong ada di Desa Pandean. Lokasinya berjarak seratus meter dari rumah kelahiran Bung Karno. Airnya bersih dan segar. Kondisi sumur tersebut hingga kini masih dipertahankan sebagai lokasi cagar budaya dan tujuan wisata di kawasan Desa Pandean.
Sementara itu, Ketua Pengusaha Banteng Milenial Jatim Andy Hwantono menyambut baik kedatangan Ganjar Pranowo di Kota Surabaya.
Andy menjelaskan, Wirausaha Banteng Milenial merupakan komunitas yang dibentuk dan dimotori oleh Wakil Ketua PDIP Bidang Olahraga Jatim, Eddy Tarmizi.
“Kami ingin mengajak para pengusaha generasi milenial untuk mau mencoblos di tahun 2024 untuk melanjutkan apa yang telah diperjuangkan Pak Jokowi melalui Pak Ganjar,” ujar Andy.