China Baru Saja Mengalami Banjir Terparah Dalam 1.000 Tahun

  • Whatsapp
China baru saja mengalami banjir terburuk dalam 1.000 tahun. Sebelumnya, Kalimantan pernah mengalami cuaca ekstrem dan fenomena langka.
banner 300x250

Havana88 –  China baru saja mengalami banjir terburuk dalam 1.000 tahun. Sebelumnya, Kalimantan pernah mengalami cuaca ekstrem dan fenomena langka.

Ternyata ini semua berkaitan dengan oseanografi. Widodo Setiyo Pranowo, peneliti di Laboratorium Data Kelautan dan Pesisir, Pusat Penelitian Kelautan, Badan Litbang dan Sumber Daya Manusia, KKP menjelaskan ada keterkaitan antara China dan Kalimantan.

Read More

“Penyebab banjir di China pada 21 Juli 2021 kemungkinan besar karena kopling 2 siklon kuat yang mengeroyoknya, yaitu Siklon Tropis Cempaka dan Siklon Tropis In-Fa,” Widodo

Widodo melihat peristiwa secara kronologis, spasial dan temporal. Kemungkinan erat kaitannya dengan terjadinya interaksi cuaca laut ekstrem yang terjadi di Selat Karimata pada 13-14 Juli 2021.

“Pada 13 Juli 2021, beberapa kapal di perairan pesisir Kalimantan Barat mengalami kecelakaan laut kemudian tenggelam. Kemudian pada 14 Juli 2021 terjadi fenomena langka dimana ribuan teripang terdampar di pantai Sambas pasca kopelnya gelombang tinggi dengan kondisi muka air laut yang mengakibatkan pasang tinggi disertai hujan dan petir,” jelasnya.

Hujan bahkan menyebabkan banjir di beberapa lokasi di Kalbar pada 15-21 Juli 2021. Diketahui juga genangan air sisa banjir belum surut.

Secara kronologis, bulan Juni sampai Agustus merupakan musim terjadinya angin muson timur/tenggara. Angin muson dikatakan tenggara karena ada angin yang bergerak dari arah benua Australia ke arah barat laut.

Ada angin yang masuk ke Laut Jawa yang kemudian berbelok ke timur laut setelah melintasi Selat Karimata, kemudian menuju Laut Natuna Utara yang kemudian mengarah ke Laut Cina Selatan.

Angin dari benua Australia juga bergerak melalui Laut Banda kemudian berbelok ke utara melalui Selat Tolo, Selat Lifamatola dan Laut Maluku. Angin kemudian bergerak di sepanjang tepi timur Kepulauan Mindanao Filipina, kemudian terus bergerak menuju Cina dan Taiwan.

“Selain mendapatkan angin muson dari arah Indonesia, di sekitar Kepulauan Mindanau, Taiwan dan Guangzhou, China, kita juga mendapatkan angin muson timur yang berasal dari Samudera Pasifik,” ujarnya.

Angin dari timur berasal dari Samudra Pasifik. Kemudian bertemu angin dari tenggara/selatan yaitu dari Laut Sulawesi/Halmahera. Hal ini menyebabkan pusaran angin berlawanan arah jarum jam.

“Angin vortex di timur Kepulauan Mindanau diduga terjadi sejak 15 Juli 2021. Kemudian bergerak ke utara hingga sejajar dengan Taiwan disertai intensitas pusaran yang semakin meningkat. Pada 20 Juli 2021, pusaran tersebut akan menjadi pusaran angin. Siklon Tropis in-fa,” kata Widodo.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250