Havana88 – Moeldoko dibukakan pintu oleh DPP partai Demokrat jika ingin menjadi kadernya. Kesempatan untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta juga ditawarkan pada Moeldoko oleh Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyomo (AHY).
Menanggapi hal tersebut, Muhammad Rahmad selaku Jubir partai Demokrat versi KLB menyatakan bahwa pihaknya justru menginginkan AHY yang menjadi cagub DKI Jakarta. Hal ini disebabkan keputusan AHY untuk secara tiba-tiba berhenti dari dunia militer dianggap oleh pihaknya sebagai bentuk keseriusan AHY untuk melanjutkan karier politik.
Elektabilitas AHY Dibandingkan dengan Anies Baswedan oleh Kubu Moeldoko
Ia juga mengatakan keinginan AHY untuk kembali maju dalam pencalonan Gubernur DKI Jakarta dapat disalurkan oleh pihak Moeldoko. Namun, AHY harus diuji dulu dari segi popularitas dan elektabilitasnya di masyarakat.
Katanya, pengujian perlu dilakukan untuk melihat apakah popularitas dan elektabiliatas dari AHY sudah dapat mengalahkan Anies Baswedan.
Kekuasaan bukan orientasi dari Moeldoko dalam Memimpin Partai
Ia mengklaim Moeldoko tidak berorientasi pada kekuasaan dalam memimpin partai Demokrat. Menurutnya, menyelamatkan demokrasi dan Indonesia Emas 2024 merupakan orientasi dari Moeldoko.
Ia menambahkan, Moeldoko memposisikan diri layaknya Prof Subur Budi Santoso, Ketum Demokrat Periode 1 dan Hadi Utomo, Ketum Demokrat Periode 2 untuk senantiasa membesarkan partai.
Moeldoko Ditawari Islah dan Maju di Pilgub DKI 2024 oleh Pihak Demokrat Kubu AHY
Partai Demokrat kubu Moeldoko ditolak pengesahannya oleh Kementerian Hukum dan HAM setelah hasil dari Kongres Luar Biasa (KLB), tiba-tiba partai Demokrat kubu AHY menawarkan islah untuk Moeldoko.
Peluang tersebut dibuka oleh salah satu politikus Demokrat Rachland Nashidik yang diindikasikan melalui cuitannya di media sosial pada Rabu, 31 Maret 2021 lalu. Cuitan itu mengatakan bahwa Kepala staf Kepresidenan Moeldoko diterima dengan tangan terbuka apabila ingin menjadi anggota Demokrat pimpinan AHY. Pihaknya bahkan siap untuk memberikan bantuan pada Moeldoko bila dirinya memang berencana untuk jadi calon Gubernur DKI Jakarta pada 2024 mendatang.
Rachland mengatakan Moeldoko harus mundur dari KSP lalu fokus berkampanye merebut hati warga DKI Jakarta dan menaikan elektabiliatasnya. Cagub yang diusung partai nantinya akan ditentukan Majelis tinggi partai sebagai pemilik wewenang untuk hal tersebut.