Havana88detik – Mantan personel Trio Macan, Chacha Sherly, tewas setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di tol Semarang-Solo KM 428, Senin (4/1/2021). Honda HR-V yang ditumpangi Chacha Sherly dihancurkan oleh bus.
Kapolres Semarang AKP M Adiel Aristo merevisi pernyataan awalnya bahwa mobil yang ditumpangi Chacha Sherly adalah Honda HR-V, bukan Honda BR-V. Mobil Honda HR-V bernomor polisi S 1180 HW yang dibawa Chacha dan supirnya ditabrak bus di ruas tol A Semarang-Solo.
Mobil hitam yang ditumpangi Chacha Sherly tampak rusak hampir di setiap bagian. Kap mesin depan masih terlihat utuh, namun di bagian tengah dan belakang mobil mengalami kerusakan. Hampir semua jok dan aksesoris mobil hancur. Nampaknya knalpot mobil juga mengalami kerusakan. Airbag terlihat keluar.
Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga merupakan Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menilai dari bangkai mobil Chacha, kemungkinan terjadinya kecelakaan cukup parah. Terlebih lagi, mobil yang ditumpangi Chacha menyeberang ke jalur yang berlawanan dan ditabrak bus.
Asumsinya, mobil korban tergelincir dan berhenti, namun di jalur yang berlawanan kemungkinan akan ditabrak kendaraan lain dengan kecepatan minimal 50 km / jam, ditambah pengereman, kata Sony kepada detikcom, Kamis (7/2). / 1/2021).
“Kalau ditanya seberapa parah pasti jawabannya pasti fatal. Jadi jangan pernah merasa aman di jalan tol apalagi tol,” ujarnya.
Dilihat dari fakta bahwa airbag dari mobil HR-V yang dibawa Chacha semakin besar. Meski demikian, Sony mengatakan fitur keselamatan pada mobil tidak sepenuhnya menjamin keselamatan.
“Fitur keselamatan seperti sabuk pengaman, airbag tidak hemat. Itu menghemat cara dan kemampuan pengemudi dalam berkendara,” ucapnya.
Apalagi jika tidak menggunakan safety belt atau safety belt. Sehingga yang terjadi adalah penumpang di dalam mobil tersebut akan terlempar keluar saat terjadi tabrakan.
“Penumpang tidak memakai sabuk pengaman dan mobil tiba-tiba mengerem / melompat, jadi penumpang terus melaju dengan kecepatan tersebut tanpa terikat pada jok. Artinya, setidaknya dialami dua kondisi tidak aman, terlempar dan tertabrak. Seperti sebuah bola seperti karambol, “kata Sony.