Havana88detik – Gunung Raung masih meletus sampai sekarang. Abu vulkanik masih menyembur dari atas gunung, meski intensitasnya semakin menurun.
Debu vulkanik juga kembali mengganggu penerbangan di Bandara Banyuwangi. Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan, saat ini Gunung Raung masih mengeluarkan asap yang membawa material abu vulkanik.
“Kalau itu arah angin. Tiga hari kemarin arah angin dominan ke timur laut. Pagi ini ke timur dan ke tenggara,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/2/2021).
Menurut dia, rata-rata tinggi asap yang membawa abu vulkanik masih mencapai seribu meter. Asap ini masih terus keluar meski ada jeda. Berbeda dengan 7-12 Februari 2021 lalu. Dalam kurun waktu tersebut asap yang membawa abu vulkanik keluar secara terus menerus.
Dia menambahkan, meski aktivitas seismik dominan pada amplitudo 1 mm, intensitas abu vulkanik yang menyembur dari Gunung Raung masih cukup pekat. Sehingga potensi hujan abu terus berlanjut.
“Sampai pagi ini masih keluar. Jadi potensi hujan abu masih ada, tergantung arah angin,” imbuhnya.
Pada data dari Pos Pengamatan Gunung Api Raung (PPGA), terdapat awan abu-abu asap kawah bertekanan lemah, dengan intensitas sedang dan tinggi 1000 m di atas puncak kawah. Asap atau abu itu terputus-putus, menuju ke timur.
Untuk kegempaan, tektonik lokal terjadi satu kali dengan amplitudo 25 mm, SP 1,8 detik dengan durasi 75 detik. Tektonik jarak jauh terjadi satu kali dengan amplitudo 32 mm, SP 17 detik, durasi 89 detik. Sedangkan tremor kontinyu (mikrotremor) terekam dengan amplitudo 1-10 mm (dominan 1 mm).
Diberitakan sebelumnya, akibat penyebaran abu vulkanik dari Gunung Raung, Bandara Banyuwangi kembali ditutup hari ini. Akibat penutupan ini, 4 penerbangan dibatalkan.
Penutupan Bandara Banyuwangi dilakukan mulai pukul 10.33 WIB hingga 14.00 WIB melalui NOTAM nomor B0255 / 21. Namun, penutupan bandara tersebut diperpanjang dari pukul 14.21 WIB hingga 16.00 WIB melalui NOTAM Nomor B0257 / 21.
