Havana88- Warkopi, tiga pemuda yang mirip Dono, Kasino, Indro ramai diperbincangkan publik. Namun, Indro Warkop menganggap kehadiran mereka tidak etis.
Bukan tanpa alasan, mereka tampil menyerupai grup lawak legendaris Warkop DKI tanpa izin dari pihak terkait.
Bahkan, mereka semakin sering tampil di televisi dan meraup untung dengan menjual kemiripan mereka dengan Dono, Kasino, dan Indro.
“Masalahnya kita punya sesuatu yang secara etis dikenal sebagai Dono, Kasino, Indro, dan kita dilindungi undang-undang,” kata Indro Warkop, dalam konferensi pers virtual, Senin (20/9/2021).
“Kemudian mereka meniru atau mewakili atau seolah-olah Dono, Kasino, Indro kemudian mengekspresikan kita. Ini masalahnya,” lanjutnya.
Etika
Indro Warkop tak pernah mempersoalkan tiga pemuda bernama Alfin, Sepriadi, dan Alfred mirip dirinya dan kedua temannya Dono dan Kasino. Hanya saja mereka harus menjunjung tinggi etika seseorang, terutama dalam bekerja.
“Ada yang bilang siapa yang bisa menentukan siapa yang mirip. Saya tidak mempersoalkan kemiripannya. Saya bahkan membuat DKI Reborn,” kata Indro.
Berhenti Rezeki
Dengan pernyataan tersebut, Indro tidak bermaksud memotong rezeki orang-orang yang mencari industri hiburan di tanah air. Namun ada aturan yang harus mereka ikuti jika ingin meniru seseorang.
“Saya tidak ingin berhenti rezeki sama sekali. Demi Allah, demi Nabi. Jadi, saya ingin ini menjadi titik awal kesadaran masyarakat akan hak kekayaan intelektual,” kata Indro.
Pendidikan
Terkadang orang tidak tahu perbedaan antara parodi dan plagiarisme. Melalui momen ini, Indro Warkop berharap pendidikan tentang hak kekayaan intelektual ditingkatkan. Peran masyarakat dan media sangat penting agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang kembali.
“Saya ingin momen ini mengedukasi kita semua. Sekali lagi mendidik kita untuk memahami Hak Kekayaan Intelektual, yang harus kita perhitungkan. Kita tidak perlu takut, tapi keberadaan kita diperhitungkan,” ujarnya.