Kalah dengan Malaysia dan Thailand, Ekspor Produk UMKM Indonesia Masih di Angka 15 Persen

  • Whatsapp
Kalah dengan Malaysia dan Thailand, Ekspor Produk UMKM Indonesia Masih di Angka 15 Persen
banner 300x250

Havana88Ekonomi, Wakil Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, ekspor produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih stagnan di angka 15 persen.

Angka ini masih tertinggal dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Saat ini, ekspor Malaysia sudah mendekati 20 persen. Sementara Thailand sudah mulai mendekati angka 30 persen.

Read More

Hal yang membuat Indonesia tertinggal dibandingkan dua negara Asean lainnya adalah, kemampuan dan kemauan negara untuk membangun UMKM. Misalnya, Malaysia memberikan pembinaan dan pembiayaan secara intensif.

Ia menjelaskan bahwa perkembangan ekspor UMKM di Indonesia masih jauh tertinggal. Sehingga, ia tertarik dengan melihat seperti apa negara Thailand serta Malaysia dalam membangun UMKM. Salah satunya adalah negara Malaysia mampu membangun ekosistem untuk UMKM-nya.

Dalam hal pembiayaan serta pembinaan, Malaysia melakukannya secara intensif. Sehingga, wajar saja apabila mereka mampu naik kelas dan ekspansi bisnisnya, sehingga sampai ke ranah ekspor.

Aspek kredit pun, kata Eko, menjadi instrumen lain dari pengembangan UMKM Malaysia yang mencapai level 50 persen. Persentase tersebut, naik signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Perlunya Dukungan Pembiayaan UMKM

Sementara, Indonesia hingga kini masih berada di level 19 hingga 20 persen. Padahal dukungan pembiayaan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja UMKM dalam mendorong kinerja usahanya.

Eko menjelaskan, apabila dilihat secara spesifik, yaitu dari sisi kredit dan dukungan pembiayaan, Indonesia memiliki dukungan yang sangat flat, ini hanya berkisar antara 19 persen sampai 20 persen saja.

Dari tahun ke tahun, menurut Eko, tidak ada penambahan atau kenaikan apapun. Sehingga, mesti ada terobosan baru agar ekspor UMKM Indonesia tidak sampai jauh tertinggal.

Dengan demikian, upaya transformasi Kementerian BUMN menghadirkan Holding Ultra Mikro dinilai langkah tepat untuk membuat roda UMKM bergeliat. Holding tersebut merupakan sinergi antara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250