Havana88 – Kargo ‘raksasa’ telah tiba di Indonesia. Kargo tersebut untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang dikirim dari Ulsan, Korea Selatan. Seberapa berat?
PT LV Logistics Indonesia, pihak yang mengantarkan kargo tersebut mengungkapkan, kargo tersebut berukuran panjang 40 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 16 meter. Berat kargo mencapai 1.400 ton.
Dengan bobot sebesar itu, muatan ini beberapa kali lebih berat dari pesawat berukuran jumbo. Menurut detikcom, misalnya, Antonov An-225 Mriya memiliki bobot 285.000 kilogram atau 285 ton. Artinya, muatan kargo RDMP Balikpapan empat kali lipat dari pesawat Antonov.
Begitu juga jika dibandingkan dengan Airbus A380-800 seberat 277.000 kilogram atau 277 ton dan Airbus Beluga XL seberat 125.000 kilogram atau 125 ton. Dengan demikian, kargo RDMP memiliki bobot 5 kali lipat Airbus A380-800 dan 11 kali lipat Airbus Beluga XL.
Dan, sebanyak 6 kali lebih berat dari Boeing 747-8 yang berbobot 220.128 kilogram atau 220.128 ton.
Direktur PT LV Logistics Indonesia, Tito Budisusanto mengatakan pengiriman kargo ini telah dipersiapkan secara matang dan bekerjasama dengan berbagai pihak.
“Dengan keberhasilan pekerjaan ini, seharusnya masyarakat Indonesia merasa optimis ke depan semua proyek besar akan dapat diselesaikan dengan baik oleh anak bangsa Indonesia dengan peralatan yang murni bersumber dari dalam negeri Indonesia,” ujarnya seperti dikutip, Minggu. 22/8/2021).
Muatan kargo pembangkit ini untuk proyek RDMP Pertamina Balikpapan yang akan meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 260 ribu barel menjadi 360 ribu barel per hari.
Dalam pelaksanaan proyek RDMP Balikpapan sendiri, sejumlah perusahaan raksasa dunia seperti Hyundai Engineering Co Ltd, SK Engineering & Construction Co Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk terlibat. PT LV Logistics Indonesia juga merupakan salah satu perusahaan yang terlibat dalam proyek ini.
LV Logistics Indonesia menyelesaikan seluruh tahapan pekerjaan mulai dari proses engineering, persiapan dokumen dan formalitas, penanganan dan pemuatan 3 unit super heavy cargo yang kesemuanya berbobot lebih dari 1.000 ton dan segala kelengkapannya dari Mother Vessel hingga dermaga RDMP , dan dilanjutkan dengan pengiriman ke area laydown. dalam waktu 5 hari.