Havana88 – PT BNI (Persero) Tbk menjamin karyawannya tidak akan terpengaruh dengan penutupan 96 kantor cabang. Manajemen hanya akan memindahkan pegawai di kantor cabang yang terkena dampak ke kantor atau divisi lain sesuai kompetensinya.
“Untuk pegawai yang gerainya tutup akan dipindahkan ke gerai terdekat atau dikonversi sesuai kompetensinya,” jelas Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom, Senin (10/5).
Ia mengatakan, rencana penutupan tersebut tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) BNI tahun ini dengan memperhatikan kebutuhan jangka panjang.
BNI, lanjutnya, sudah mulai mengoptimalkan layanan digital sehingga mengharuskan perseroan memetakan ulang jaringan kantornya.
“Pemetaan dilakukan dengan menggabungkan cabang / gerai yang berdekatan, sehingga bisa lebih optimal. Strategi ini bagian dari pengembangan digitalisasi BNI,” jelasnya.
Secara umum, dia mengatakan rencana penutupan atau relokasi gerai didasarkan pada kondisi bisnis, kebutuhan pelanggan, perkembangan layanan digital, dan rencana jangka panjang perseroan.
Mucharom berpendapat bahwa penutupan gerai tersebut, meliputi kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, serta paymet point.
Ia juga memastikan penutupan gerai tidak akan mempengaruhi kebutuhan nasabah karena nasabah tetap dilayani dengan layanan online seperti mobile banking, mesin BNI Sonic, ATM, dan BNI CRM. “Pada Maret 2021, total jaringan kantor BNI akan mencapai 2.233.
Optimalisasi jaringan kantor dan perpindahan layanan ke digital dapat menciptakan efisiensi yang sangat besar dari segi biaya,” imbuhnya.
BNI mengumumkan akan menutup 96 kantor cabang atau gerai. Keputusan dibuat saat transaksi digital dipercepat.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan hampir 80 persen volume transaksi dilakukan secara digital, sehingga hanya segelintir orang yang masih berinteraksi secara langsung.
Ronny menjelaskan, transaksi yang dilayani oleh teller di kantor cabang mengalami penurunan. Seorang teller yang biasanya melakukan 150-200 transaksi kini turun hampir 60 persen.
