Havana88detik – Polda Metro Jakarta Selatan telah menetapkan dua tersangka kasus pemukulan terhadap Kepala Desa Cipete Utara, Nurcahya. Kedua tersangka adalah perempuan dan ditahan polisi.
“Yang atas nama berinisial PK, dan tersangka pertama RQ, semuanya berusia 22 tahun, keduanya sama-sama. Ibu rumah tangga bekerja,” kata Kapolsek Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (15/12). / 2020).
Budi mengatakan, kedua tersangka itu adalah pengunjung Waroeng Brothers Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Pengunjung, pengunjung warnet. Untuk pasalnya, kami memakai pasal 170 KUHP, ancamannya 7 tahun,” imbuhnya.
Polisi menjelaskan, kejadian tersebut terjadi saat Kepala Desa Cipete Utara Nurcahya melakukan razia tata tertib kesehatan pada 21 November 2020 dini hari tadi. Nurcahya kemudian melihat keramaian di Waroeng Brothers saat itu.
“Jadi kronologisnya, malam itu pelapornya adalah Kepala Desa Cipete Utara bersama Rohim dan Rohmani, kami mengecek situasi dan melihat di suatu tempat masih ada warung kopi yang masih ramai dan tidak mengindahkan tata tertib kesehatan,” ucapnya. Budi.
Nurcahya kemudian mengimbau kepada para pengunjung tentang protokol kesehatan. Namun, Nurcahya mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
Dia dipukuli oleh kedua tersangka. Akibat kejadian tersebut, Nurcahya mengalami luka-luka.
“Setelah dinasehati oleh korban yaitu sebagai pejabat negara yaitu sebagai kepala desa, ternyata tersangka-tersangka tersebut melawan, yaitu dengan cara dipukul, dicekik, dicengkeram mukanya sehingga menimbulkan luka di bagian tubuh. pipi dan tangan kiri. ”kata Budi.
Pemilik Waroeng Brothers ini berbicara tentang penyerangan terhadap Kepala Desa Cipete Utara, Nurcahya, saat razia protokol kesehatan. Menurut Waroeng Bersaudara, tiba-tiba Nurcahya datang dan menggebrak meja.
Wisnu Wardhana selaku kuasa hukum Feri, sang pemilik usaha, menjelaskan kejadian tersebut pada Sabtu (21/11) pagi itu. Menurut Wisnu, saat itu Kepala Kelurahan Nurcahya tiba-tiba datang dan menghantam meja.
