Havana88detik – Kasus kesembuhan harian infeksi Covid-19 di Indonesia per Minggu (17/1) meningkat 9.102, ini tercatat sebagai kasus sembuh tertinggi sejak pandemi pada awal Maret lalu.
Dengan bertambahnya kasus yang sembuh setiap hari, jumlah orang yang sembuh dari virus corona mencapai 736.460 orang. Sedangkan jumlah kasus positif sebanyak 907.929 kasus dan kematian mencapai 25.987 kasus akibat penambahan 220 orang saat ini.
Sehari sebelumnya, kasus harian yang pulih tercatat 8.662 kasus. Angka kesembuhan yang tinggi juga tercatat pada tanggal 2, 11, dan 14 Januari 2021 dengan masing-masing 7.582, 7.715 dan 7.741 kasus.
Meski banyak mencatat pemulihan tinggi, angka positif terus melonjak. Epidemiologi FKM Universitas Indonesia (UI) Iwan Ariawan mengatakan, catatan bagus pasien sembuh dari Covid-19 bukan berarti menunjukkan tren positif pengendalian Covid-19 di Indonesia.
“Pengendalian epidemi tidak bisa dinilai dari angka kesembuhannya karena pada Covid 85-90 persen akan sembuh. Pertanda baik untuk kesembuhan pasien tapi bukan indikator pemantauan pengendalian wabah,” kata Iwan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (19/10).
Peningkatan kasus di beberapa daerah bahkan membuat rumah sakit kewalahan karena kapasitas tempat tidur di atas 70%. Kasus di DKI Jakarta, misalnya per hari, melonjak hingga total 227.365 orang. Disusul Jawa Barat 112.587 jiwa dan Jawa Tengah 102.904 jiwa.
Guna mengurangi lonjakan kasus, pemerintah telah melakukan vaksinasi pada 13 Januari. Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin tersebut. Penyuntikan juga dilakukan kepada pejabat negara, tokoh masyarakat dan perwakilan masyarakat.
Selanjutnya vaksinasi akan diteruskan ke petugas kesehatan dan kelompok prioritas di 34 provinsi.
Upaya lain juga dilakukan seperti diberlakukannya Penegakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2021 di sejumlah wilayah Jawa-Bali.
Masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M: pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
Para ahli mengingatkan pemerintah untuk terus meningkatkan 3T: penelusuran, pengujian dan pengobatan. Dan, jangan hanya mengandalkan vaksinasi.
