Havana88 – Kepala Subdirektorat Karantina Kesehatan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Benget Saragih, mengatakan Indonesia telah menerima ratusan WNA dari India melalui Bandara Soekarno-Hatta, Rabu ( 21/4) malam.
Benget mengaku cukup khawatir dengan kedatangan 135 WNA India itu, karena diketahui India pernah dilanda ‘Tsunami Covid-19’ dalam dua bulan terakhir. Selain itu, India diketahui tengah berjuang melawan mutasi virus SARS-CoV-2 varian B1617.
Benget mengatakan, ratusan WNA tidak dilarang masuk wilayah Indonesia karena itu salah satu kriteria WNA yang diperbolehkan karena sudah memiliki izin tinggal sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 8 Tahun 2021 tentang International Travel Health Protocols pada saat Pandemi Covid-19.
Namun, Benget memastikan Kementerian Kesehatan akan terus memantau perkembangan kondisi mereka yang saat ini menjalani karantina selama lima hari di ibu kota. Dia mengatakan 135 orang asing India baru saja menjalani reset PCR pertama mereka hari ini.
Sedangkan jika menurut peraturan perjalanan internasional, TKI dari luar negeri diharuskan menunjukkan hasil negatif melalui tes swab test PCR di negara asal yang sampelnya diambil dalam jangka waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum waktu pemberangkatan dan dilampirkan pada kesehatan. ujian atau Indonesian International e-HAC.
Selanjutnya, setibanya di sana, tes usap PCR dilakukan lagi untuk pelancong internasional dan diharuskan menjalani karantina terpusat selama 5 x 24 jam. Setelah itu dilakukan uji usap PCR kembali untuk kedua kalinya.
Sementara itu Kasubbag Humas Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ahmad Nursaleh mengaku belum mendapat informasi apapun terkait kedatangan tersebut. dari ratusan orang asing India.
“Belum ada informasi,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Kadispen AU Marsma Indan Gilang juga memastikan tidak ada pesawat carter dari India yang masuk melalui Bandara Halim Perdanakusuma. Sebelumnya diberitakan ratusan warga India masuk lewat Bandara Halim Perdana Kusuma.
“Saya cek, tidak ada pesawat dari India. Jadi informasi yang masuk lewat Halim tidak benar,” kata Indan melalui telepon.