Kementerian Pertanian Mengungkapkan Biang Kerok Naiknya Harga Kedelai

  • Whatsapp
Kementerian Pertanian Mengungkapkan Biang Kerok Naiknya Harga Kedelai
banner 300x250

Havana88detik – Kementerian Pertanian mengatakan, sumber kenaikan harga kedelai. Hal ini membuat para pengrajin tempe dan tahu mogok kerja selama 3 hari.
Menurut Kepala Subdirektorat Sereal Kedelai, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Mulyono, mengatakan produksi kedelai di beberapa negara produsen mengalami penurunan. Sedangkan permintaan impor justru meningkat tajam dari China.

Hal itu diduga menyebabkan harga kedelai dunia naik menjadi Rp 7.000 per kilogram atau naik 35%.

Read More

“Selama pandemi, produksi kedelai di AS, Brazil, Argentina, Rusia, Ukraina, dan lain-lain menurun. Sedangkan impor China meningkat menjadi 92 juta ton atau naik 28%, sehingga harga global (kedelai) Rp 7.000 / kg, naik 35%, “kata Mulyono kepada detikcom, Minggu (3/1/2020).

Ongkos angkut kedelai dengan kapal laut juga meningkat karena waktu tempuh impor dari negara asal ke tujuan yang lebih lama akibat pembatasan yang diberlakukan akibat pandemi Corona.

“Ongkos angkut kapal naik karena waktu tempuh impor dari negara asal ke tujuan semula 3 minggu hingga 6-9 minggu,” kata Mulyono.

Dampak dari kejadian tersebut adalah impor kedelai yang masuk ke Indonesia turun 11,5% menjadi hanya 2,3 ton. Harga kedelai akhirnya naik menjadi 37% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sekitar Rp. 8.300-9200 per kilogram, untuk kedelai transgenik grade-1 impor.

Namun, Mulyono mengungkapkan, pengrajin tempe dan tahu asal Gakoptindo kesulitan bahan baku impor. Terakhir, naikkan harga jual sebesar 20%.

Konsekuensinya, Gakoptindo dengan anggota 160.000 pengrajin tahu dan tempe kesulitan mengimpor bahan baku. Kemudian menaikkan harga jual tahu dan tempe 10-20%, kata Mulyono.

Di sisi lain, karena kesulitan menaikkan harga, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengatakan, dia dan kawan-kawan memilih mogok produksi selama 3 hari.

Pihaknya akan kembali berproduksi mulai besok, 4 Januari 2020. Itu pun akan dibarengi dengan kenaikan harga tempe dan tahu.

“Sekitar 90% pengrajin tahu dan tempe (di Indonesia) mogok. (Jumlahnya) 160.000 pengrajin,” kata Aip saat dihubungi detik.com, Sabtu (3/1/2021).

banner 300x250

Related posts

banner 300x250