Korban Banjir Cipinang Melayu Kini Mengungsi ke Kampus Universitas Borobudur

  • Whatsapp
Ilustrasi banjir di wilayah ibu kota RI, Jakarta
banner 300x250

Havana88detik – Sebanyak 647 warga RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu, Kalimalang, Jakarta Timur masih mengungsi di kompleks kampus Universitas Borobudur.

Kebanyakan dari mereka tinggal di masjid universitas. Sedangkan yang lainnya berada di teras gedung kampus.

Read More

Merujuk data dari Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta di lokasi pengungsian, terdapat 68 balita, 40 lansia, dan 1 penyandang disabilitas.

Beberapa di antara mereka mengungsi sejak Jumat (19/2). Sutriman, salah satu warga RT 02 RW 4, mengatakan, dirinya mulai mengungsi sejak Jumat sore saat ketinggian banjir sekitar 150 sentimeter.

“Satu setengah meter, itu hari pertama,” kata Triman saat ditemui CNNIndonesia.com, Minggu (21/2) malam di beranda masjid kampus.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, sebagian besar masjid menempati separuh dari masjid universitas. Mereka tidur di atas terpal dan tikar. Perlindungan ini tampak kokoh.

Kepala Desa Siaga Bencana (KSB) DKI Jakarta Tirta Yudha mengatakan, kapasitas evakuasi di Universitas Borobudur dibatasi 700 orang dari sebelumnya 2.000 orang.

“Yang dulu 2.000 (orang), sekarang hanya terisi jika terpaksa hanya 1.000,” kata Tirta saat ditemui di kompleks pengungsian Universitas Borobudur.

Terkait penerapan protokol kesehatan, Tirta mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan kelurahan setempat dan RT RW.

Yang diperbolehkan mengungsi di Universitas Borobudur hanyalah mereka yang tidak terdaftar dalam data suspect Covid-19.

“Kalau terjadi tertular Covid, mereka akan ditempatkan di depan Blue, tepat di depan RW 4,” kata Tirta saat ditemui di kompleks pengungsian.

Data pemeriksaan Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Cipinang Melayu menjadi acuan tindakan RT RW setempat dalam melakukan evakuasi di pengungsian.

Ditemui di aula RW 4, Dony Triorama menuturkan, sebelum warga memasuki lokasi pengungsian di masjid Universitas Borobudur pada Jumat siang menjelang salat Jumat, para pengungsi melakukan Antigen SWAB.

Namun, Dony belum mengetahui jumlah warga yang mengikuti tes tersebut. Setelah hasilnya keluar setelah sholat Jumat, warga baru diperbolehkan masuk.

“Hasil usap negatif sebelumnya hanya bisa diajak masuk,” kata Dony.

Setelah hari itu, menurut Dony, Antigen SWAB belum bisa dilakukan.

“Sepertinya di sini setelah mereka masuk kamp pengungsian tidak ada lagi (yang diuji),” ujarnya.

Berdasarkan hasil tes, tidak ada satupun yang dinyatakan positif Covid-19. Beberapa saat sebelum banjir, kata Dony, kawasan itu masih menjadi zona hijau.

Nisan, warga lansia RW 4, menuturkan, beberapa warga memang sempat mengikuti tes usap Antigen sebelum masuk masjid pada Jumat sore.

Nisan mengikuti tes usap Antigen bersama kedua anaknya, berusia 30 dan 35 tahun. Menurut Nisa, saat itu ada sekitar 20 orang yang ikut tes.

“Banyak yang tidak mau, takut sakit, katanya,” kata Nisan.

Selain Universitas Borobudur, ada ratusan warga RW 4 yang mengungsi di tenda-tenda darurat di sekitar tanggul. Menurut Dony, jumlah mereka sekitar 250 orang.

Dony mengatakan malam ini warga boleh pulang karena air sudah surut. Genangan air masih ditemukan di beberapa titik di sepanjang Sungai Sunter.

BPBD DKI juga melaporkan, pada pukul 19.23 WIB, ketinggian air (TMA) di Kali Sunter Hulu Cipinang Melayu mencapai 160 sentimeter.

Pukul 19.00 WIB titik banjir tertinggi yang masih menggenangi pemukiman warga mencapai 20 sentimeter dan terendah 15 sentimeter.

Pantauan CNNIndonesia.com, sekitar pukul 18.24 WIB debit sungai Sunter masih tinggi.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250