Havana88- Ketua Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengaku bingung saat Yusril Ihza Mahendra mengajukan gugatan terkait anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
Menurut dia, Yusril pernah memanfaatkan Partai Demokrat untuk menggendong putranya Yuri Kemal Fadlullah dalam Pilkada Belitung Timur 2020.
“Pak Yusril kini menggugat AD/ART yang tahun lalu dijadikan dasar, untuk mengusung anaknya sebagai calon Bupati di Belitung Timur,” kata Herzaky saat konferensi pers, Minggu (3/10/2021). .
Dia mengaku tidak heran jika Yusril akan berkolaborasi dengan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Herzaky menilai Yusril dan Moeldoko memiliki ciri yang sama, yakni egomania.
Perundingan koalisi berlangsung beberapa bulan sebelum pengangkatan Yusril Ihza Mahendra sebagai kuasa hukum.
“Mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai ambisinya. Kami telah menerima informasi tentang koalisi keduanya, sejak tiga bulan lalu,” kata Herzaky.
Dikatakannya, percakapan antara Moeldoko dan Yusril dilakukan melalui pertemuan online via Zoom pada Agustus 2021. Strateginya adalah Moeldoko sebagai dalang dan Yusril sebagai boneka.
Kemudian aktor pendukungnya adalah para pemohon gugatan terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Demokrat.
“Kita tahu kalau ada kontrak profesional pasti ada rupiah. Itu wajar. Tapi kita minta Yusril mengakuinya. Jangan membanggakan demokrasi,” kata Herzaky.
Harus ada revisi
Herzaky juga mengatakan, demi demokrasi harus ada revisi AD/ART partai terlebih dahulu.
“Itu wajar saja. Selain itu, Yusril tidak mengerti aturan atau belum membaca aturan. Kalau keberatan dengan AD ART, ajukan ke PN Partai, bukan ke MA,” jelasnya.