Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengungkapkan, pertemuannya dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bukan sekadar silaturahmi biasa. Ia mengatakan, ada pesan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disampaikan dalam pertemuan yang dibungkus makan siang di Wisma Nusantara, Jakarta, Jumat (5/5/2023).
“Silaturahmi saja Pak Luhut mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri, ada beberapa pesan mungkin Pak Jokowi, yang lainnya baik-baik saja,” kata Surya usai pertemuan yang berlangsung selama 90 menit itu.
Namun, Surya tak membeberkan lebih detail apa saja titipan Jokowi yang disampaikan Luhut. Dia hanya menjawab salam dari Jokowi.
“Sapa aku,” katanya.
Surya Paloh pun mengaku banyak hal yang dibicarakan dengan Luhut. Terutama adalah masalah dinamika politik.
“Kami membahas banyak hal. Terutama masalah politik,” ujarnya.
Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan juga membenarkan pertemuan dengan Surya ada hubungannya dengan pertemuan ketua umum partai politik dengan Presiden Jokowi pada 2 Mei 2023.
“Ada hubungannya saja. Hubungan saya dengan Pak Surya adalah teman,” kata Luhut.
Namun, pembahasan itu tak menyentuh Surya yang tak diundang Jokowi dalam pertemuan di Istana. Luhut mengatakan, dengan Surya Paloh, dia hanya berbicara basa-basi.
“Tidak, kami tidak menyebutkannya. Apa yang kami sebutkan sebelumnya enak,” katanya.
Luhut Tak Peduli Beda Posisi NasDem
Luhut mengaku tidak mempermasalahkan posisi NasDem yang berbeda dengan Jokowi terkait Pemilu 2024. Menurutnya, perbedaan itu biasa.
“Ya beda pendapat, aku suka teh, kamu suka kopi, kan, nggak usah berantem,” ucapnya.
Ia paham posisi politiknya berbeda dengan Surya Paloh yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres 2024.
“Ya kita bicara yang baik-baik saja. Ya, semua ingin baik, jadi kalau ada perbedaan sana-sini, saya kira wajar saja,” kata Luhut.
Ia mengaku masih berteman dengan Surya Paloh. Katanya, kalau di luar ada perbedaan, tapi tidak terlalu tajam.
“Tapi silaturahmi tetap berjalan. Jadi Pak Surya juga orangnya baik, teman-teman yang lain juga baik, jadi kalau melihat perbedaan di luar saya rasa tidak ada yang tajam. Semua orang berpikir yang terbaik untuk RI,” dia berkata.
Luhut dan Surya Paloh memiliki pemahaman tentang kepentingan nasional. Artinya, pembangunan Presiden Joko Widodo yang sudah baik harus dilanjutkan.
“Ya tentu pada akhirnya titik tengahnya adalah untuk kepentingan nasional. Kita ingin pembangunan ini dilakukan oleh Pak Jokowi, baik, dan berkesinambungan. masa depan yang tidak perlu merugikan kita semua. Dan saya kira Pak Surya juga bangga akan hal itu dan saya pribadi juga melihat tidak ada yang perlu diributkan,” pungkasnya.