Havana88 – Malaysia menetapkan rekor kematian harian baru untuk COVID-19. Jumlah kematian harian mencapai 138 kasus pada Sabtu (17/7), sehingga total kumulatif 6.866 kematian COVID-19 sejak awal pandemi.
Seperti dilansir The Star dan Bernama, Minggu (18/7/2021) Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan, dari total 138 kematian tersebut, 128 di antaranya dialami oleh warga negara Malaysia. Sedangkan 10 kasus lainnya dialami oleh warga negara asing (WNA).
Sementara itu, kasus harian COVID-19 dilaporkan mencapai 12.528, di mana 12.509 merupakan transmisi lokal, sedangkan 19 kasus impor.
“Saat ini ada 119.814 kasus aktif, sedangkan total pasien Covid-19 yang dirawat di ICU sebanyak 908 orang dengan 425 di antaranya mengalami gangguan pernapasan,” katanya.
Untuk kesembuhan total 6.629 orang sembuh sehingga total kasus sembuh menjadi 779.171 orang.
Lebih dari 98% kasus harian baru COVID-19 pada Sabtu (17/7) tidak menunjukkan gejala atau hanya gejala ringan. Lebih dari separuh kasus baru (6.840) atau 54,6% diklasifikasikan sebagai Kategori 1 (tanpa gejala), dan 5.468 kasus (43,6%) berada dalam Kategori 2 (gejala ringan).
Sebanyak 112 kasus atau 0,9% termasuk dalam Kategori 3 (mengalami pneumonia), dan 44 kasus (0,4%) termasuk dalam Kategori 4, artinya menderita pneumonia dan membutuhkan oksigen.
Sebanyak 64 kasus atau 0,5% termasuk dalam kategori 5, yang berarti kasus kritis yang membutuhkan ventilator.
Berikut Data Kasus Kematian Harian COVID-19 Malaysia pada Sabtu (17/7) yang disampaikan Dr Noor Hisham Abdullah:
1. 46 kematian di Selangor
2. 20 kematian di Negeri Sembilan
3. 16 kematian di Kuala Lumpur
4. 16 kematian di Johor
5 12 kematian di Pahang
6. 11 kematian di Melaka
7. 7 kematian di Kedah
8. 4 kematian di Perak
9. 3 kematian di Penang
10. 2 kematian di Terengganu
11. 1 kematian di Sabah
Warga Malaysia Diminta Tak Picu Klaster Baru Jelang Idul Adha
Dr Noor Hisham Abdullah, memperingatkan warga Malaysia untuk tidak memicu klaster baru dengan saling mengunjungi atau bepergian ke luar perbatasan negara selama perayaan Idul Fitri. Menurutnya, banyak klaster COVID-19 yang muncul akibat perilaku lalai pada perayaan serupa sebelumnya.
“Kementerian Kesehatan menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tidak mengulangi sikap tidak bertanggung jawab, terutama pada saat perayaan Idul Adha yang akan jatuh pada Selasa (20 Juli). Masyarakat diingatkan larangan bepergian lintas kabupaten dan antar kota. status masih berlaku. Begitu juga larangan kunjungan untuk merayakan Idul Adha. Jangan sampai kemeriahan merayakan Aidiladha membuat kita semua ‘berkorban’ untuk COVID-19,” ujarnya dalam keterangan tertulis.