Havana88detik – Manchester United gagal finis di runner-up Premier League Sabtu (26/12). Tambahan satu poin dari markas Leicester membuat Man United kini berada di peringkat empat dengan 27 poin. Tetap berada di puncak klasemen, namun gagal mewujudkan ambisi mendekati Liverpool di puncak klasemen.
Gagal melanjutkan tren kemenangan di kandang lawan, Manchester Red untuk sementara terpaut empat poin di belakang Liverpool yang memimpin klasemen dan hanya akan memainkan pertandingan di pekan ke-15 pada Minggu (27/12) malam melawan West Bromwich Albion.
Selain itu, Man United untuk sementara turun ke peringkat empat karena Everton menang atas Sheffield United sehingga kubu Merseyside Biru yang kini berada di posisi runner up kini telah mengoleksi 29 poin atau hanya terpaut dua poin dari Liverpool.
Sedangkan tambahan satu poin dari markas Leicester membuat Man United hanya bisa menambah satu poin menjadi 27 poin.
Bermain di Stadion King Power, Man United tampak berambisi meraih poin penuh begitu wasit meniup peluit kick off. Rencananya permainan dengan menekan lawan yang menguasai bola hampir berakhir dengan sukses. Sundulan Marcus Rashford di menit kedua yang masih melebar mengawali ketidaksempurnaan Man United.
Usai peluang Rashford, nilai minus Man United pun kembali terlihat. Leicester tidak terpengaruh oleh upaya menekan Man United. Bahkan Jamie Vardy nyaris mencetak gol di menit ketiga.
Setelah itu, David De Gea hampir membuat kesalahan. Bermaksud memberikan umpan kepada Harry Maguire, bola dari De Gea berhasil diambil oleh Vardy. Beruntung bagi Man United, tidak ada pemain tuan rumah yang bisa memanfaatkan situasi ini.
Drama 10 menit awal itu seolah membuktikan Man United masih belum benar-benar bersatu untuk bersaing memperebutkan gelar juara Liga Inggris musim ini.
Inkonsistensi individu juga memengaruhi permainan tim yang tidak stabil. Buktinya mereka mampu mencetak dua gol dan dua kali berada di posisi superior. Hanya saja dua kali gagal menjaga skor memimpin, membuat Man United menderita kerugian.
Jika Man United bisa memaksimalkan setiap peluang mencetak gol dan bermain lebih rapi di lini belakang, bukan tidak mungkin kemenangan ketujuh mereka di laga tandang akan menghasilkan posisi runner-up.
Di balik kesalahan yang dilakukan selama 90 menit, Man United bermain tidak terlalu buruk. Marcus Rashford dan Bruno Fernandes berusaha menjadi motor penyerang konstan. Fred pun mencoba memberikan lapisan pertahanan dengan Scott McTominay.
Maguire dan Eric Bailly pun terjatuh dan jatuh untuk membentengi De Gea dari ancaman Vardy cs yang menghadirkan lonjakan serangan dari berbagai sisi.
Hasil imbang dengan Leicester juga menunjukkan Man United memiliki kedalaman skuat yang cukup bagus mengingat pekan lalu mereka menghadapi Everton di babak perempat final Piala Liga Inggris.
Setiap baris memiliki pemain yang sama untuk tampil di agenda pertandingan yang berdekatan sehingga memudahkan pelatih untuk mempersiapkan starter serta menyiapkan rencana cadangan seperti yang terlihat di babak kedua ketika Paul Pogba, Edinson Cavani dan Axel Tuanzebe masuk ke lapangan.
Jadwal padat di pergantian tahun yang khas di Liga Inggris akan menjadi ujian bagi Man United dalam menghadapi persaingan musim ini. Dua laga terdekat melawan Wolverhampton Wanderers dan Aston Villa bisa jadi tantangan fatal jika diremehkan.
Liga Inggris tidak setengah jalan, jarak dari tiga klub teratas juga tidak terlalu jauh. Masih ada cukup waktu bagi Man United untuk membenahi konsistensi tim yang juga bisa meningkatkan peluangnya berlaga di puncak. Namun jika tim lain berhasil tampil stabil lebih dulu dan lebih lama, maka Man United bisa saja terlempar dari status tim papan atas Liga Inggris.