Havana88detik – Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah mengingatkan masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri untuk mengikuti prosedur yang berlaku. Masyarakat juga diimbau agar tidak mudah percaya membujuk calo menempatkan TKI.
“Kami harus berjuang keras melawan calo yang mengajak orang bekerja di luar negeri tanpa prosedur,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).
Pernyataan tersebut disampaikan Ida saat berkunjung ke Desa Migran Produktif (Desmigrative) di Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat. Ia pun mengimbau kepada pemerintah daerah, khususnya yang masyarakatnya bekerja di luar negeri (kantong PMI) untuk lebih mewaspadai masalah ini.
“Kewajiban kita mendidik masyarakat untuk bekerja di luar negeri dalam kondisi siap, dengan kompetensi tersertifikasi, mengikuti prosedur yang benar, tidak terpancing oleh calo,” lanjutnya.
Ida menjelaskan, untuk meminimalisir persuasi calo, Kementerian Tenaga Kerja telah meluncurkan program deskriptif di kantong PMI. Salah satu pilar utama desmigratif adalah layanan informasi.
“Deskriptif ini salah satu cara kami memberikan pelayanan kepada calon PMI dan keluarga PMI agar bekerja dengan penuh kesadaran, kesiapan penuh, sehingga tidak ada masalah saat ditempatkan di luar negeri,” imbuhnya.
Pilar lainnya adalah koperasi desa dan pengembangan ekonomi desa. Melalui pilar ini diharapkan PMI memiliki simpanan modal dan kegiatan usaha di desanya setelah bekerja dari luar negeri. Pilar selanjutnya adalah community parenting, yaitu kepedulian terhadap anak-anak PMI yang ditinggalkan bekerja di luar negeri oleh masyarakat desa setempat.
“Sehingga menjadi tanggung jawab bersama agar pendidikan anak-anaknya tidak terbengkalai ketika orang tua harus bekerja di luar negeri. Yang kami harapkan setelah pembangunan ini dibangun oleh kami, ini menjadi tanggung jawab pemerintah desa untuk mengelolanya,” katanya. dia menjelaskan.
Sebagai informasi, Kementerian Tenaga Kerja telah membangun 402 kantor administrasi di seluruh Indonesia. Provinsi NTB merupakan salah satu daerah kantong PMI yang telah dibangun 24 unit administrasi.