Mesir melakukan eksekusi mati terhadap 11 terpidana yang dihukum akibat pembunuhan

  • Whatsapp
Mesir melakukan eksekusi mati terhadap 11 terpidana yang dihukum akibat pembunuhan
banner 300x250

Havana88detik – Otoritas Mesir mengeksekusi 11 terpidana pembunuhan. Negara terpadat di Arab melakukan eksekusi dengan cara digantung.
Aktivis hak asasi manusia menyebut aksi tersebut sebagai “pesta eksekusi yang mengerikan”.

“Sebelas orang dieksekusi di penjara Borg al-Arab dekat kota Alexandria,” kata sumber keamanan yang tidak mau disebutkan namanya, seperti dilansir AFP, Selasa (2/3/2021).

Read More

“Mereka semua telah dihukum karena pembunuhan kriminal untuk beberapa pembunuhan dalam beberapa tahun terakhir di wilayah Alexandria dan Beheira,” tambah sumber tersebut.

Sebelumnya pada Sabtu (27/2), eksekusi serupa juga dilakukan terhadap lima narapidana, termasuk tiga perempuan yang juga digantung.

Pada Desember 2020, kelompok hak asasi manusia Amnesty International prihatin dengan “peningkatan eksekusi yang mengerikan” oleh otoritas Mesir di bawah pemerintahan Presiden Abdel-Fattah al-Sisi.

Dalam kudeta 2013, Sisi naik ke tampuk kekuasaan setelah menggulingkan presiden Mohammed Mursi. Pemerintahan Sisi sering dirusak oleh tindakan kekerasan yang terus menerus dan meluas untuk mengurangi perbedaan pendapat di negara tersebut.

Pada Oktober-November 2020, kelompok Amnesty International mengatakan setidaknya 57 pria dan wanita telah dieksekusi dengan cara digantung.

“Dalam beberapa bulan terakhir, pihak berwenang Mesir telah melakukan eksekusi yang mengerikan, menyebabkan banyak orang tewas. Dalam beberapa kasus persidangan massal dilakukan dengan cara yang sangat tidak adil,” kata Philip Luther, Direktur Riset Amnesty International untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.

“Jumlah korban tewas yang mengejutkan kemungkinan lebih besar dari yang diperkirakan, karena pihak berwenang Mesir tidak mempublikasikan statistik tentang eksekusi atau jumlah narapidana yang dijatuhi hukuman mati,” Luther menambahkan.

Kelompok Human Rights Watch yang berbasis di New York pada saat itu juga mengkritik meningkatnya “eksekusi massal” Mesir.

Kedua kelompok hak asasi itu mendesak pihak berwenang untuk “segera menghentikan eksekusi”.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250