“Kalaupun PK tidak diterima, tetap akan keluar tahun ini,” kata Natalino Manuel Ximenez saat ditemui di Pengadilan Tipikor, Rabu (30/6/2021).
Saat ditanya kapan Saipul Jamil menghirup udara bebas tanpa keputusan PK, Natalino menolak menjawab.
“Kami tidak punya kewenangan untuk mengatakan itu,” katanya.
“Kalau bicara aturan hukuman, kalau PK Saipul Jamil diterima, maka Saipul Jamil bisa pergi tanpa syarat,” ujarnya lagi.
Saipul Jamil mengajukan PK terhadap putusan Pengadilan Tipikor yang menyatakan dirinya terbukti menyuap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi, sebesar Rp. 250 juta.
Penyerahan PK tersebut merupakan upaya terakhir Saipul Jamil untuk keluar lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan.
Saipul Jamil sebelumnya divonis tiga tahun penjara dan denda Rp. 100 juta subsider tiga bulan penjara oleh hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada Juli 2017.
Pria berusia 40 tahun itu dinyatakan bersalah menyuap Rohadi sebesar Rp 250 juta agar majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan vonis paling ringan dalam kasus pencabulan tersebut.
Selain kasus suap, Saipul Jamil juga masih harus menjalani hukuman lima tahun penjara berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta Maret 2017 karena terbukti melakukan pencabulan anak.
