Havana88 – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeluarkan dua awan panas guguran pada Minggu (6/6) pagi.
Hanik Humaida yang merupakan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menuturkan melalui keterangan resminya di Yogyakarta, dimana Merapi meluncurkan awan panas guguran pertama pada pukul 04.08 WIB.
Awan panas longsor tersebut, menurut dia, terekam di seismogram dengan amplitudo 28 mm dan berlangsung selama 125 detik.
Jarak luncurnya 1.600 meter (1,6 km) ke arah barat daya,” kata Hanik.
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas longsoran ke arah barat daya sejauh 1.200 meter (1,2 km) pada pukul 06.08 WIB.
Menurut BPPTKG, awan panas kedua ini memiliki amplitudo 40 mm dan berlangsung selama 83 detik.
Selama pengamatan pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, juga terpantau longsoran lava pijar sebanyak empat kali dari Gunung Merapi dengan jarak maksimum 1.000 meter (1 km) ke arah barat daya.
Tercatat juga, Gunung berapi aktif mengalami satu kali gempa awan panas dengan amplitudo 27 mm selama 125 detik, 33 kali longsor dengan amplitudo 3-16 mm selama 14-92 detik, 14 kali gempa multifase dengan amplitudo 2 -32mm selama 5 menit. -9 detik.
Selanjutnya, tujuh kali gempa embus dengan amplitudo 2-9 mm selama 9-26 detik, lima kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 38-75 mm selama 10-24 detik, dan satu kali gempa tektonik dalam dengan amplitudo 15 mm selama 101 detik.
Sampai saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status dari Gunung Merapi pada level III atau siaga. Jatuhnya lahar dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada sektor selatan-barat daya, yang meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Saat terjadi erupsi, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan bisa mencapai kawasan dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.
