Havana88 – Pasukan pemberontak dari wilayah Tigray membunuh 120 warga sipil selama dua hari di sebuah desa di Amhara Ethiopia. Para korban adalah petani setempat.
Dilansir Reuters, Rabu (8/9/2021) pembunuhan itu terjadi di sebuah desa 10 km dari kota Dabat pada 1 dan 2 September. Hal itu diungkapkan oleh administrator lokal di Dabat, Sewnet Wubalem dan juru bicara kota terdekat Gondar, Chalachew Dagnew.
“Sejauh ini kami telah menemukan 120 mayat. Mereka semua adalah petani yang tidak bersalah,” kata administrator lokal, Sewnet kepada Reuters melalui telepon.
Sewnet memperkirakan jumlah warga yang meninggal mungkin lebih banyak. Sebab masih ada warga yang dilaporkan hilang.
“Tapi kami pikir jumlahnya mungkin lebih tinggi. Ada orang yang hilang,” jelasnya.
Seorang juru bicara pasukan Tigray tak segera memberikan tanggapan saat dimintai keterangan.
Untuk diketahui, perang pecah 10 bulan lalu antara pasukan federal Ethiopia dan pasukan yang setia kepada Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Pasukan itu menguasai wilayah Tigray.
Ribuan orang tewas dan lebih dari dua juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Pertempuran menyebar pada bulan Juli dari wilayah Tigray ke wilayah tetangga Amhara dan Afar, juga di utara negara itu.