Havana88- DPP PDIP hari ini bertemu dengan KBRI di markas partai di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (6/9/2021). Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu mulai dari pemilu, pandemi Covid-19, hingga isu Taliban.
Turut hadir Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, Direktur Hubungan Luar Negeri DPP PDIP Hanjaya, dan Yasinta Sekarwangi dari Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDIP. Sementara itu, jajaran KBRI dipimpin oleh Basir Ahmad, Wakil Duta Besar yang baru ditugaskan di Indonesia.
“Pertemuan kami saya informasikan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri dan beliau meninggalkan salam. Sekaligus pesan untuk membahas implementasi demokrasi di India, khususnya mengenai electronic voting atau e-voting,” kata Hasto dalam keterangannya.
Basir pun menanggapi. Ia mengatakan, terkait e-voting, India sudah merencanakan dan membahasnya sejak lama. Ia juga mengajak jajaran PDI-P untuk mempelajarinya dengan datang langsung ke India.
“Silakan kunjungi India,” kata Basir.
Sementara itu, pembahasan secara singkat menyentuh isu Laut China Selatan, kekuatan militer, hingga isu Afghanistan dan Taliban yang bertetangga langsung dengan India dari sisi teritorial.
Hasto juga menjelaskan, pihaknya sangat memahami dampak kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan di Afghanistan.
Menurutnya, PDIP yang memegang Pancasila dan kebhinekaan sering menjadi sasaran kampanye negatif kelompok garis keras.
Namun, serangan ini membuktikan bahwa strategi paling efektif untuk membendung gerakan radikalisme adalah dengan terus memperkuat demokratisasi dan mendukung keberagaman.
“Kami konsisten mendorong nasionalisme dalam semangat persamaan hak bagi seluruh warga negara,” kata Hasto.
Tentang Pandemi
Covid-19 juga menjadi topik perbincangan. Keduanya berbagi pengalaman menghadapi pandemi dan dampaknya yang besar terhadap perekonomian.
Basir kemudian mengatakan bahwa India siap bekerja sama dengan Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19. Termasuk kemungkinan membangun pabrik pembuatan vaksin Covid-19 di Indonesia.
Hasto mengapresiasi hal ini dan menyatakan bahwa Indonesia selalu terbuka untuk bekerja sama dengan India. “Kami mendukung penguatan kerja sama antara Indonesia dan India,” kata Hasto.
Ia menjelaskan, ekspor pertanian Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini dimungkinkan karena pembangunan infrastruktur yang masif di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Infrastruktur ini menjadi kunci penggerak kemajuan pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, sempat tertunda akibat pandemi COVID-19,” kata Hasto.
Yang jelas, dalam situasi pandemi dengan varian virus covid-19, dia mengatakan mau tidak mau, semua harus siap menghadapi pandemi.
“Kami di partai sudah terbiasa bekerja lebih virtual. Ratusan rapat partai sudah kami lakukan secara virtual di masa pandemi ini,” kata Hasto.
Kunjungan antar teman kemudian diakhiri dengan makan siang. PDIP telah menyiapkan sejumlah menu kuliner Indonesia, antara lain nasi goreng, sop, dan sate.