Pemerintah Mewajibkan Tes PCR Hingga Rapid Antigen Bagi Traveler Yang Mau Berwisata ke Bali

  • Whatsapp
Pemerintah Mewajibkan Tes PCR Hingga Rapid Antigen Bagi Traveler Yang Mau Berwisata ke Bali
banner 300x250

Havana88detik – Pemerintah mewajibkan tes PCR untuk antigen cepat bagi pelancong yang ingin berwisata ke Bali. Namun, masih banyak bule yang tidak memakai masker.
Kisah tersebut diceritakan oleh seorang traveller domestik bernama Prabas yang berlibur ke Bali pada bulan Desember 2020. Saat jalan-jalan dengan mobil ke Bali bersama sang istri, ada sejumlah hal yang ia perhatikan selama berlibur di tengah pandemi. .

Diceritakannya pada detikTravel, Senin (4/1/2021), dia masih menemukan banyak warga asing yang masih menginap di sana namun tidak memakai masker di Bali. Apalagi di kawasan Canggu yang menjadi salah satu destinasi favorit orang asing yang tinggal di Bali.

Read More

“Kita ke Canggu cuma satu jam saja, dari Kuta ke Canggu. La Brisa sibuk banget. Di sana harus pakai masker, tapi di sekitar La Brisa banyak yang tidak pakai masker. Di La Brisa banyak bule,” dia berkata.

Destinasi yang dikunjungi Prabas di Canggu, Bali cukup populer di kalangan wisatawan mancanegara. Meski obwis mengharuskan pengunjung memakai topeng, hal sebaliknya berlaku di sekitar Canggu.

Melihat hiruk pikuk La Brisa dan turis yang tinggal di Canggu tanpa topeng, Prabas dan istrinya berangkat ke Ubud. Di sana, dia mengaku kondisinya lebih baik dan lebih tertib.

“Dari Kuta ke Ubud 1 jam juga, ternyata lebih sejuk dan turis banyak yang pakai topeng. Mereka lebih patuh dan banyak tonjolan juga,” ujarnya.

Meski sama-sama menjadi destinasi wisata favorit, nyatanya bule di Ubud lebih tertib memakai masker. Jumlahnya juga tidak sebanyak di Canggu yang populer.

Selain itu, ia juga berkeliling Uluwatu ke GWK yang terkenal itu. Di lokasi itu, dia menyebutnya cukup sepi.

Hari keempat ke Uluwatu. Di Uluwatu sepi banget. Pukul 13.00 hanya 5-6 mobil yang parkir, tambahnya.

Suasana serupa dapat ditemukan di sekitar akomodasi mereka di kawasan Kuta yang populer. Bali saat ini sangat berbeda dengan apa yang dia ingat sebelum COVID-19.

“Itu Bali sepi banget, semua toko tutup. Selama Legian sepi seperti kota mati,” pungkasnya.

Jalanan yang dipenuhi restoran hingga mini market berubah menjadi tulisan tertutup menjadi papan rolling door tertutup. Cukup miris, mengingat dulu Bali sangat ramai dikunjungi wisatawan.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250