Havana88 – Mantan sopir dan asisten rumah tangga Nindy Ayunda, Lia dan Leman, mengaku pernah ditawan oleh orang yang diduga diperintah majikannya. Hal ini baru terungkap karena sebelumnya mereka bungkam.
Kejadian itu sendiri bermula saat mereka kepergok sedang merekam percakapan Nindy Ayunda dengan keluarganya. Nindy sepertinya tidak menyukai siapa pun yang merekam.
“Jadi saya pernah pergi dengan Bu Nindy untuk mengurus anak-anak. Nah, saya kepergok merekam percakapan keluarga Bu Nindy,” kata Lia didampingi Fahmi Bachmid, kuasa hukumnya, saat jumpa pers di kawasan Antasari, Jakarta Selatan, Senin (14/6/2021).
Saat tertangkap merekam percakapan, malam itu beberapa orang mendatangi kediamannya. Pasalnya, mereka sebelumnya pernah hadir saat ibu dua anak ini menggelar konferensi pers.
“Dulu saya bilang saya tidak ditawan, tapi sebenarnya saya ditawan. Saya tidak jujur saat mediasi karena saya di bawah tekanan,” kata Lia.
“Jadi malam itu, orang-orang ditemani oleh seseorang malam itu. Saya ditawan, dipukuli, dan saya melihat Pak Leman dipukuli dan berusaha mencongkel matanya, menangkapnya, melemparkan piring ke arahnya,” tambah Lia.
Saat itu, Lia mengaku tidak tahu dibawa kemana saat disekap. Sebab, matanya terpejam saat dibawa oleh beberapa oknum.
“Saat pertama kali saya diculik ada orang yang saya kenal. Jadi, ada orang yang membawa saya yang saya kenal bernama Pinto. Orang yang sama ada atas nama Dito, diperkirakan Pinto yang memesan ini. Ada foto lain saya tidak kenal. menyuruh Dito untuk membawa kami (Lia dan Leman),” katanya.
Alasan baru angkat bicara kali ini karena ingin mengungkap kebenaran yang sebenarnya karena dihantui rasa bersalah terhadap Askara Parasady Harsono.
“Kenapa baru sekarang. Satu, saya tidak memihak Pak Aska. Saya tidak dibayar. Saya belum dibayar selama ini. Silakan tanya Pak Aska,” tutup Lia.
Hingga berita ini ditulis, Nindy Ayunda belum menanggapi tudingan tersebut.
