Perpanjangan PPKM Level 4, Lanjut atau Tidak?

  • Whatsapp
Masa pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 berakhir hari ini. Selama periode PPKM, angka kematian harian akibat Corona masih di atas 1.500 orang. Apakah PPKM level 4 akan berlanjut?
banner 300x250

Havana88 –   Masa pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 berakhir hari ini. Selama periode PPKM, angka kematian harian akibat Corona masih di atas 1.500 orang. Apakah PPKM level 4 akan berlanjut?

Seperti diketahui, masa perpanjangan PPKM level 4 berlaku mulai 3 hingga 9 Agustus mendatang. Dilihat dari data harian, rata-rata harian kasus Corona masih di atas 30 ribu kasus.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan PPKM level 4 di Jawa-Bali tidak bisa diturunkan. Ia mengatakan, pergerakan kasus virus Corona (COVID-19) di Jawa-Bali perlu diwaspadai dalam satu atau dua pekan ke depan.

“Minggu depan masih bertahan. Kita lihat minggu lain. Kita beri waktu untuk relaksasi di fasilitas kesehatan, dan lihat minggu depan dengan penguatan 3T, 5M, dan vaksinasi di semua wilayah,” kata Dicky saat dihubungi, Minggu. (8/8/2021).

Bagi Dicky, belum bisa dipastikan apakah di Jawa Bali ada tren penurunan kasus atau tidak. Sebab, masih ada tingkat positif yang tinggi.

“Selama PPKM ini masih jauh dari target (angka positif) di bawah 10 persen, apalagi 5 persen. Ini menunjukkan angka penularan di masyarakat sangat tinggi,” ujarnya.

Soal testing dan tracing, pemerintah dinilai belum optimal. Menurut Dicky, jika dalam sehari ada 30.000 kasus, pemerintah harus melakukan tes sebanyak 600.000 kali.

“Kami belum pernah melakukan ini sebelumnya,” kata Dicky.

Jokowi Ingatkan Daerah Luar Jawa
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengingatkan tentang lonjakan kasus COVID-19 yang mulai bergeser ke luar Jawa dan Bali. Jokowi menyoroti 6 provinsi di luar Jawa yang mengalami peningkatan kasus positif COVID-19. Keenam provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumatera Utara), Papua, Sumatera Barat (Sumbar), Riau, dan NTT.

“Saya lihat angka ini, hati-hati. Ini 5 provinsi dengan kasus aktif tertinggi pada 5 Agustus, Kaltim 22.529, Sumut 21.876, Papua 14.989, Sumbar 14.496, Riau 13.958, itu Kamis. Hati-hati, kemarin. Jum’at, Sumut naik menjadi 22.892, Riau 14.993, Sumbar 14.712 ini juga naik. Saya lihat yang turun 2 hari terakhir, Kaltim dan Papua, tapi hati-hati selalu naik turun,” kata Jokowi.

“Dan yang perlu hati-hati NTT, NTT hati-hati, saya lihat minggu lalu tanggal 1 Agustus ada 886 kasus baru, Agustus 2.410 kasus baru, Agustus 3.608 kasus baru, 4 Agustus 530, tapi tanggal 6 kemarin 3.598. Angka seperti ini harus direspon dengan cepat,” kata Jokowi.

Evaluasi Pemerintah Tentukan Nasib PPKM
Pemerintah masih mempertimbangkan beberapa aspek terkait perpanjangan PPKM level 4. Pemerintah mengevaluasi sejumlah aspek mulai dari tingkat penularan COVID-19 hingga kondisi masyarakat.

“Memang tren jumlah kasus di Jawa dan Bali terus menunjukkan penurunan. Jumlah tes meningkat dan tingkat positif menurun, menunjukkan peningkatan pengujian dan penelusuran telah terjadi. Kami berharap momentumnya akan meningkat. dipertahankan dan untuk minggu depan tracing ratio bisa 1:8 atau 1:10. Kami berharap semua pihak terus mengkampanyekan penggunaan masker yang baik dan konsisten untuk mencegah penularan COVID-19,” kata juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi

Masa pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 berakhir hari ini. Selama periode PPKM, angka kematian harian akibat Corona masih di atas 1.500 orang. Apakah PPKM level 4 akan berlanjut?

Seperti diketahui, masa perpanjangan PPKM level 4 berlaku mulai 3 hingga 9 Agustus mendatang. Dilihat dari data harian, rata-rata harian kasus Corona masih di atas 30 ribu kasus.

Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan PPKM level 4 di Jawa-Bali tidak bisa diturunkan. Ia mengatakan, pergerakan kasus virus Corona (COVID-19) di Jawa-Bali perlu diwaspadai dalam satu atau dua pekan ke depan.

“Minggu depan masih bertahan. Kita lihat minggu lain. Kita beri waktu untuk relaksasi di fasilitas kesehatan, dan lihat minggu depan dengan penguatan 3T, 5M, dan vaksinasi di semua wilayah,” kata Dicky saat dihubungi, Minggu. (8/8/2021).

Bagi Dicky, belum bisa dipastikan apakah di Jawa Bali ada tren penurunan kasus atau tidak. Sebab, masih ada tingkat positif yang tinggi.

“Selama PPKM ini masih jauh dari target (angka positif) di bawah 10 persen, apalagi 5 persen. Ini menunjukkan angka penularan di masyarakat sangat tinggi,” ujarnya.

Soal testing dan tracing, pemerintah dinilai belum optimal. Menurut Dicky, jika dalam sehari ada 30.000 kasus, pemerintah harus melakukan tes sebanyak 600.000 kali.

“Kami belum pernah melakukan ini sebelumnya,” kata Dicky.

Jokowi Ingatkan Daerah Luar Jawa
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengingatkan tentang lonjakan kasus COVID-19 yang mulai bergeser ke luar Jawa dan Bali. Jokowi menyoroti 6 provinsi di luar Jawa yang mengalami peningkatan kasus positif COVID-19. Keenam provinsi tersebut adalah Kalimantan Timur (Kaltim), Sumatera Utara (Sumatera Utara), Papua, Sumatera Barat (Sumbar), Riau, dan NTT.

“Saya lihat angka ini, hati-hati. Ini 5 provinsi dengan kasus aktif tertinggi pada 5 Agustus, Kaltim 22.529, Sumut 21.876, Papua 14.989, Sumbar 14.496, Riau 13.958, itu Kamis. Hati-hati, kemarin. Jum’at, Sumut naik menjadi 22.892, Riau 14.993, Sumbar 14.712 ini juga naik. Saya lihat yang turun 2 hari terakhir, Kaltim dan Papua, tapi hati-hati selalu naik turun,” kata Jokowi.

“Dan yang perlu hati-hati NTT, NTT hati-hati, saya lihat minggu lalu tanggal 1 Agustus ada 886 kasus baru, Agustus 2.410 kasus baru, Agustus 3.608 kasus baru, 4 Agustus 530, tapi tanggal 6 kemarin 3.598. Angka seperti ini harus direspon dengan cepat,” kata Jokowi.

Evaluasi Pemerintah Tentukan Nasib PPKM
Pemerintah masih mempertimbangkan beberapa aspek terkait perpanjangan PPKM level 4. Pemerintah mengevaluasi sejumlah aspek mulai dari tingkat penularan COVID-19 hingga kondisi masyarakat.

“Memang tren jumlah kasus di Jawa dan Bali terus menunjukkan penurunan. Jumlah tes meningkat dan tingkat positif menurun, menunjukkan peningkatan pengujian dan penelusuran telah terjadi. Kami berharap momentumnya akan meningkat. dipertahankan dan untuk minggu depan tracing ratio bisa 1:8 atau 1:10. Kami berharap semua pihak terus mengkampanyekan penggunaan masker yang baik dan konsisten untuk mencegah penularan COVID-19,” kata juru bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi

banner 300x250

Related posts

banner 300x250