Petani Minta Wapres Ma’ruf Bangun Pabrik Kelapa Sawit Di Riau

  • Whatsapp
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyaksikan panen perdana kelapa sawit program penanaman kembali sawit rakyat (PSR) di Provinsi Riau. Saat panen, petani meminta pabrik kelapa sawit khusus untuk petani di Riau.
banner 300x250

Havana88Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyaksikan panen perdana kelapa sawit program penanaman kembali sawit rakyat (PSR) di Provinsi Riau. Saat panen, petani meminta pabrik kelapa sawit khusus untuk petani di Riau.

“Hari ini kita melaksanakan panen perdana hasil peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dicanangkan Presiden tahun 2017. Saya ucapkan selamat kepada 105 keluarga petani sawit dengan luas lahan 266 ha di Bagan Sinembah, Rokan Hilir,” kata Ma’ruf Amin yang menyaksikan langsung acara tersebut. virtual di Jakarta, Kamis (2/9/2021).

Read More

Wapres mengatakan, panen perdana ini disaksikan oleh seluruh pekebun swadaya di Indonesia. Hal ini karena kelapa sawit saat ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan dan mensejahterakan petani.

“Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia dan menguasai 55 persen pasar ekspor global. Industri kelapa sawit dan perkebunan memiliki peran strategis, industri kelapa sawit mampu menciptakan lapangan kerja yang cukup banyak dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ” kata Ma’ruf.

Menurut data Kementerian Pertanian tahun 2019, jumlah petani yang terlibat dalam usahatani kelapa sawit adalah 2,67 juta. Sedangkan tenaga kerja yang terlibat di perkebunan kelapa sawit sebanyak 4,42 juta orang.

Melalui program PSR, pemerintah berharap produktivitas perkebunan sawit rakyat dapat meningkat. Karena produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat saat ini masih rendah, maka PSR perlu dilakukan.

“Program PSR merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas perkebunan sawit rakyat yang masih relatif rendah, yakni sekitar 3,7 ton per hektar per tahun. Padahal seharusnya 8 ton per hektar per tahun,” katanya.

“PSR juga merupakan bagian dari pemulihan ekonomi nasional yang mampu menyerap banyak tenaga kerja di masa pandemi. Petani swadaya merupakan pelaku utama di sektor perkebunan kelapa sawit. Berdasarkan data BPS tahun 2019 dari 14,6 juta hektar, 6,04 juta hektar adalah dikuasai perkebunan rakyat dengan produksi sawit 16,2 juta ton,” kata Ma’ruf.

Sementara itu, Ketua DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Gula Mendali Emas Manurung mengatakan petani sawit adalah pahlawan. Sebab, petani sawit bisa membantu pemerintah memulihkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19.

“Hari ini hari bersejarah Pak Jokowi menanam, hari ini Pak Wapres panen. Ini bukti petani sawit adalah pahlawan, ikut serta dalam pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi,” kata Gulat.

Gulat mengatakan dari target 500 ribu hektare penanaman kembali sawit di Indonesia, baru bisa tercapai 210 hektare. Persoalannya adalah persoalan perkebunan kelapa sawit di kawasan hutan.

“Kami mengajukan PSR 30 juta per hektar. 84 persen proposal gagal karena kelapa sawit berada di kawasan hutan. Sawit sudah tua, tetapi kami harus menunggu pelepasan kelapa sawit dari hutan, kami tidak tahu kapan kami akan menunggu keputusannya,” katanya.

Terakhir, ia berharap pemerintah segera membangun pabrik khusus untuk petani kecil. Sebab, sampai saat ini petani gurem masih bergantung pada korporasi.

“Kami petani yang belum punya pabrik, masih bergantung pada korporasi. Jadi kami berharap Pak Wapres bisa memberikan arahan untuk membangun pabrik sawit di sini,” kata Gulat.

banner 300x250

Related posts

banner 300x250