Havana88 – Ketua DPR Puan Maharani mengingatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk tidak membeli alutsista bekas.
Puan juga meminta agar alutsista dibeli sesuai kebutuhan dan karakteristik Indonesia. Hal itu disampaikan Puan menanggapi rencana pembelian alutsista dengan anggaran Rp. 1,7 kuadriliun, yang tertuang dalam Rancangan Keputusan Presiden tentang Pembelian Alat Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam).
Puan dalam keterangannya menjelaskan bahwa, harus sesuai dengan karakteristik, potensi ancaman, dan geopolitik. Sejak kejadian KRI Nanggala, ia telah meminta dan mengusulkan alutsista yang akan kita beli bukan barang bekas, Rabu (2/6).
Pembelian alutsista didukung oleh Puan guna mendukung TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
Ia berpendapat bahwa kebutuhan alutsista TNI harus dimutakhirkan dan dimodernisasi dengan mengacu kepada rencana strategis Minimum Essential Force (MEF).
“Kita akan bahas melalui Komisi I, apa yang dibutuhkan TNI? Tidak mungkin lagi pengadaan alutsista yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah negara,” ujarnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan, sistem pertahanan harus dibangun dengan melihat Indonesia sebagai negara kepulauan, sehingga setiap kebijakan diarahkan pada pembangunan pertahanan laut Indonesia.
“Angkatan Pertahanan Negara juga sangat membutuhkan SDM Prajurit TNI yang tidak hanya handal tetapi juga memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi,” ujarnya.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih menghadiri rapat dengan Komisi I DPR. Sebelum pertemuan itu, dia berjanji akan memaparkan sejumlah rencana modernisasi alutsista, di antaranya pembelian alutsista senilai Rp 1,7 kuadriliun.
“Ya akan kami jelaskan rencana ke depan, tentu akan ada tanya jawab ya, kami akan coba jelaskan sejelas-jelasnya,” kata Prabowo saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (2/6).
Ditanya soal anggaran Rp1,7 kuadriliun yang saat ini ramai diberitakan, Prabowo tidak menjawab secara rinci. Ia bahkan mempertanyakan dari mana awak media mendapatkan informasi tersebut.
“Bagaimana Anda mengenal Anda, mengenal Anda lebih baik,” katanya sambil tertawa.
Pertemuan dengan Komisi I DPR RI dilakukan secara tertutup. Hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andhika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo.
