Havana88detik – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menutup sementara Puskesmas Kratonan, Kamis (21/1), setelah lebih dari 20 tenaga kesehatan (tenaga kesehatan) dipastikan positif Covid-19.
Ketua Pelaksana Satgas Covid-19 Solo Ahyani membenarkan belasan petugas kesehatan dan petugas puskesmas belum mendapatkan vaksin Covid-19.
“Mereka belum mendapat giliran. Padahal, seharusnya giliran mereka yang divaksinasi,” ujarnya.
Ahyani, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, mengatakan, dampak dari penutupan Puskesmas Kratonan dialihkan ke Puskesmas Jayengan. Pemkot juga telah mengkoordinasikan pengalihan layanan ini dengan BPJS Kesehatan.
“Biarkan mereka menyesuaikan sistem,” katanya.
Sebagai informasi, penutupan puskesmas Kratonan bukanlah yang pertama kali dilakukan Pemerintah Kota Solo.
Sejak kasus Covid pertama kali teridentifikasi di Solo pada pertengahan Maret 2020, setidaknya Pemprov DKI telah menutup sementara empat puskesmas. Terakhir, Pemkot menutup Puskesmas Jayengan dan Gajahan dalam waktu dekat.
Sekretaris Satgas Covid-19 dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan paparan tenaga medis sudah biasa. Apalagi, sambungnya, petugas kesehatan tersebut kerap berinteraksi dengan pasien suspect dan pasti.
Apalagi, kata dia, mereka sudah menangani Covid-19 selama 10 bulan terakhir. Pandemi yang berkepanjangan ini mengakibatkan penurunan ketahanan fisik dan mental petugas.
Apalagi mereka kerap berhadapan dengan warga yang kurang kooperatif. Tak jarang petugas menerima umpatan dan umpatan saat melakukan pelacakan kontak.
“Tekanan mereka sangat berat. Apalagi petugas di lapangan. Belum lagi bila berhadapan dengan warga yang mengganggu,” ujarnya.
Sebagai informasi, peningkatan kasus Covid-19 di Solo hingga Kamis (21/1) tercatat sebanyak 58 kasus baru. Total kasus kumulatif mencapai 7.416 dengan angka kesembuhan 4.652.
Sedangkan 2.111 orang menjalani isolasi mandiri, 307 dirawat di rumah sakit, dan 346 meninggal.