Sungai Cikaso, Di Kecamatan Lengkong Kabupaten Sukabumi Diduga Tercemar Asam Sulfat

  • Whatsapp
Sungai Cikaso, di Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, diduga tercemar asam sulfat. Air yang tadinya jernih tiba-tiba berubah menjadi keputihan, warga juga mengatakan menemukan ikan mati yang diduga terkena limbah dari salah satu pabrik penghasil bentonit.
banner 300x250

Havana88 –   Sungai Cikaso, di Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, diduga tercemar asam sulfat. Air yang tadinya jernih tiba-tiba berubah menjadi keputihan, warga juga mengatakan menemukan ikan mati yang diduga terkena limbah dari salah satu pabrik penghasil bentonit.

“Ikan yang mati banyak sekali, sayang saya lupa difoto tapi sudah diserahkan ke desa,” kata Farid, warga Desa Bantarpanjang.

Read More

Farid mengatakan, perusahaan menyaksikan sejumlah warga mengukur tingkat PH air Sungai Cikaso menggunakan alat ukur. Hasil menunjukkan nilai 5,5, Farid mengaku tidak mengetahui apakah kadar air dengan nilai PH 5,5 itu normal atau tidak.

“Kami ingin menuntut bagaimana PT bertanggung jawab terhadap lingkungan, kemudian kepada masyarakat yang terkena dampak limbah. Yang memberi penjelasan (pencemaran) H2SO4 adalah PT itu sendiri, tetapi saya tidak mengerti tentang kimia, yang saya tahu korosif,” jelasnya.

Farid menduga pencemaran tersebut terulang kembali oleh perusahaan, apalagi sejumlah mantan pekerja di perusahaan tersebut mengatakan bahwa perusahaan kerap membuang limbahnya ke sungai.

“Jelas ini penyalahgunaan, perusakan lingkungan. Mereka juga menyebutkan bahwa yang mereka buang adalah limbah beracun. Makanya masyarakat datang menuntut kemarin semakin ramai, saya datang dulu yang datang dari Desa Neglasari, hanya ada Tidak ada orator yang menunggu dari Bantat Panjang, kami perkirakan pukul 13.00 WIB hingga 16.00 WIB. Dua desa, Neglasari dan Bantarpanjang, terkena dampaknya,” kata Farid.

Dilaporkan pabrik penghasil bentonit di kawasan Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi diduga mencemari aliran Sungai Cikaso. Banyak orang menyebutnya, limbah yang dibuang mengandung H2SO4 atau Asam Sulfat.

Kabar heboh itu membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi mendatangi lokasi pabrik. Hasil pemeriksaan menunjukkan, aliran Sungai Cikaso dilaporkan telah kembali jernih setelah diduga terjadi pembuangan limbah.

“Tim kami sudah melakukan ini dengan perusahaan, lalu sekarang sungainya jernih, bagus. Kemudian kami juga ingin melaporkan semua kegiatan kemarin, kami tidak bisa melakukan ini, laporan hari ini akan diserahkan,” kata Dedah Herlina, Kepala DLH Kabupaten Sukabumi kepada detikcom, Kamis (5/8/2021).

banner 300x250

Related posts

banner 300x250