Havana88 – Miralem Pjanic memilih melanjutkan kariernya bersama Besiktas setelah tersingkir dari Barcelona. Pjanic merasa tidak menghormati pelatih Barca Ronald Koeman.
Pjanic datang ke Barcelona pada musim panas 2020. Ia direkrut dari Juventus dengan imbalan Arthur Melo.
Sayangnya, karir Pjanic di Camp Nou tidak berjalan sesuai rencana. Performanya dinilai mengecewakan sehingga menjadi salah satu pemain yang dilepas Barcelona musim panas ini.
Pjanic awalnya dikabarkan akan kembali ke Juventus. Namun, gelandang Bosnia-Herzegovina itu akhirnya berlabuh di Turki dengan status pinjaman.
Tidak dihargai
Pjanic merasa dirinya diremehkan oleh pelatih Ronald Koeman. Karena itu, ia memutuskan untuk meninggalkan Barcelona.
“Pelatih [tidak dihargai], ya,” kata Pjanic kepada Marca.
“Saya tidak bisa terbiasa dengan situasi saya tahun lalu. Saya tahu saya tidak menginginkannya. Saya seorang pemain. Saya suka bermain sepak bola, inilah yang membuat saya bahagia.
“Saya selalu ingin bermain untuk Barca tetapi saya tidak menyangka situasinya akan menjadi begitu rumit.
“Ada titik di mana saya bermain lebih sedikit, segalanya menjadi rumit. Dan ketika saya bermain, sulit secara fisik dan mental untuk menjadi baik, karena itu membunuh kepercayaan diri saya, karena saya tidak memiliki komunikasi dengan [Koeman].
“Itu sangat aneh, karena pelatih adalah orang yang mengatakan siapa yang bermain dan siapa yang tidak, tetapi ada cara berbeda dalam melakukan sesuatu. Saya adalah pemain yang dapat menerima segalanya tetapi saya selalu ingin diberitahu secara langsung. Bukannya tidak ada yang terjadi dan saya berusia 15 tahun.”
Tanpa penyesalan
Meski gagal bersinar di Camp Nou, Pjanic menegaskan bahwa dia sama sekali tidak menyesal pindah ke Barcelona.
“Tidak, tidak pernah. Hal-hal terjadi dalam hidup, dan saya selalu berjuang sepanjang karier saya,” lanjutnya.
“Saya ambisius, kompetitif, saya telah mencapai level Barcelona dan Juventus. Saya tahu saya bisa bermain untuk tim-tim itu, saya hanya tidak diberi kesempatan.”