Havana88 – Keputusan untuk menurunkan harga tes antigen cepat ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat pengujian. Ini merupakan langkah penting dalam menghadapi pandemi COVID-19.
“Harga antigen yang murah mendorong peningkatan tes, sekaligus meringankan beban masyarakat yang membutuhkan swab tes mandiri,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/9/2021).
Diketahui, hingga Rabu (1/9) pemerintah menurunkan batas tarif maksimal rapid test Antigen menjadi Rp. 99.000 untuk wilayah Jawa-Bali dan Rp. 109.000 untuk wilayah luar Jawa-Bali. Penurunan harga tersebut merupakan hasil evaluasi SE Dirjen Pelayanan Kesehatan HK.02.02/1/4611/2020 tentang Batas Tarif Tertinggi Pemeriksaan Antigen Swab Rapid Test yang sudah berlangsung hampir setahun.
“Harga bahan baku pemeriksaan antigen saat ini jauh lebih murah. Selain itu, saat ini sudah lebih banyak rapid antigen test yang bisa diproduksi di dalam negeri. Hal-hal inilah yang menjadi pertimbangan utama dalam menurunkan batas tarif maksimum rapid antigen. tes,” jelasnya.
“Penurunan harga ini ditentukan berdasarkan kajian mendalam dan kami berharap dapat diterapkan oleh seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia. Dengan harga yang lebih murah, aksesibilitas masyarakat untuk melakukan tes COVID-19 akan meningkat,” kata Johnny. .
Ia juga mengingatkan seluruh jajaran dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota untuk mengawasi penerapan harga tertinggi swab tes mandiri COVID-19 di setiap rumah sakit atau laboratorium pemeriksaan spesimen.
“Sebelumnya batas tarif tertinggi untuk rapid antigen test adalah Rp250 ribu di pulau Jawa dan Rp275.000 di luar Jawa. Dengan batasan baru ini diharapkan ada penurunan harga lebih dari 50 persen. diharapkan berkoordinasi, karena kebijakan ini semata-mata untuk rakyat Indonesia,” pungkasnya.
