Havana88detik – Pemerintah Thailand memutuskan untuk mengunci total atau lockdown Bangkok karena lonjakan kasus virus corona.
Hingga Sabtu (2/12) positif Covid-19 di Thailand telah mencapai lebih dari 7.300 kasus di 53 kota.
Di Bangkok sendiri, ada lebih dari 2.600 kasus aktif.
Sekolah di kota Bangkok juga telah ditutup sementara selama dua minggu. Pemerintah akan membangun puluhan pos pemeriksaan di seluruh kota.
“Kami tidak ingin menggunakan tindakan ekstrim seperti lockdown dan memberlakukan jam malam, tapi kami membutuhkan cara yang lebih ampuh untuk mencegah lonjakan baru,” ujar juru bicara Satgas Covid-19 Thailand, Taweesin Visanuyothin dikutip dari AFP, Sabtu. 2/1).
Pembatasan jam malam dan penguncian nasional direncanakan mulai berlaku 4 Januari hingga 1 Februari 2021.
Thailand pun menjadi salah satu negara yang mampu menekan penyebaran Covid-19.
Pada September lalu, Thailand menjadi negara di Asia Tenggara yang tidak mencatat kasus baru infeksi virus corona dalam seratus hari.
Sejauh ini negara berpenduduk 70 juta orang itu memiliki jumlah kasus 3.427 pasien, dengan 58 kematian. Lebih dari 28 persen infeksi yang dilaporkan adalah kasus di luar negeri.
Thailand dinilai sebagai salah satu negara yang cukup agresif dalam mengambil langkah pencegahan penularan virus corona. Beberapa pihak juga menilai negara ini cukup terbuka untuk umum.
Negeri Gajah Putih ini menjadi yang pertama mengungkap kasus korona ke publik dunia di luar China. Pemerintah setempat mengumumkan kasus tersebut tepat pada 13 Januari 2020.
Kasus virus korona pertama di Thailand adalah seorang turis Tiongkok yang terbang ke Bangkok dari kota Wuhan. Setelah penemuan ini, pada akhir Maret Thailand melarang turis dari China masuk ke sana.
Saat beban kasus korona melonjak mendekati 1.000, pemerintah Thailand mengumumkan keadaan darurat dan melarang masuk semua orang asing.
Penutupan perbatasan tersebut terbukti efektif melindungi Thailand dari penyebaran Covid-19.
