Havana88- Tiga orang yang menyebut dirinya Warkop itu menghebohkan karena meniru kelompok Warkop DKI. Hal itu menuai kritik dari Indro Warkop yang menganggapnya sebagai pelanggaran hak cipta.
Hal ini juga dikatakan oleh Dirjen Kekayaan Intelektual (KI) atau HKI. Seperti diketahui, Warkopi yang beranggotakan Alfin (panggilan Indro muda), Alfred (panggilan Kasino), dan Sepriadi (panggilan Dono), sempat dilirik Indro Warkop di media sosial.
“Itu termasuk pelanggaran hak cipta ya, karena membawa nama Warkop. Kedua, ketika orang menonton Warkop, orang akan selalu mengingat Warkop yang lama. Itu salah,” kata Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Freddy Harris, saat menghadiri konferensi pers. konferensi pers virtual, Senin (27/9/2021).
Pidana
Saat ditanya apakah bisa dijerat pidana, Freddy Harris mengatakan apa yang dilakukan Warkopi tergantung situasi.
“Dianggap sebagai tindak pidana atau tidak, tergantung kondisinya. Di HAKI, kami mengajarkan orang untuk tidak melakukan plagiarisme. Kalau nanti jadi ya, ya minta maaf ke Om Indro, beli lisensinya, selesai,” jelasnya.
Lisensi
Jika lisensi dan izin telah dibeli, Warkopi dapat dengan bebas membuat konten video atau melepaskan hak siarnya. Oleh karena itu, tindak pidana terhadap pelanggaran hak cipta ini dapat berakhir dengan situasi yang saling menguntungkan.
“Jadi hukumannya tidak harus naik, minta maaf kepada Om Indro dan yang lainnya,” lanjutnya.
Izin
Freddy Harris menjelaskan tentang izin yang bisa dilakukan secara tertulis dan formal.
“Izinnya juga harus resmi, dibuat secara tertulis, tidak hanya melalui teks, karena jika tidak mendapat balasan berarti tidak boleh dan bisa digugat,” jelasnya.
Daftar
Warkop DKI sendiri telah mendaftarkan namanya sejak tahun 2004.
“Jadi nanti ada kesepakatan dengan pihak terkait, berapa bayar lisensinya, nanti akan didaftarkan. Warkop DKI (terdaftar) sudah lama di kelas 41, Institut Warkop Jakarta terdaftar pada 21 Januari, 2004,” tutupnya.
